Singgung Perang, Lemhannas Ingatkan Kebutuhan Amunisi Konvensional TNI

Singgung Perang, Lemhannas Ingatkan Kebutuhan Amunisi Konvensional TNI

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Senin, 26 Agu 2024 12:33 WIB
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Letjen Eko Margiyono
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Letjen Eko Margiyono (Kadek/detikcom)
Jakarta -

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Letjen Eko Margiyono mengatakan amunisi konvensional menjadi parameter keberhasilan dalam sebuah operasi militer. Untuk itu, pemenuhan amunisi konvensional sampai saat ini masih menjadi prioritas bagi TNI.

Hal itu disampaikan Eko saat membuka seminar Revitalisasi Industri Pertahanan Darat di Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024). Pentingnya amunisi konvensional menjadi prioritas berkaca dari perang yang terjadi di beberapa belahan dunia.

"Melihat pembelajaran dari pertempuran yang terjadi di beberapa belahan dunia dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Di samping adanya penggunaan teknologi baru dalam pertempuran, juga didapatkan pemenuhan kebutuhan amunisi konvensional masih menjadi suatu parameter keberhasilan operasi yang sangat perlu untuk dipenuhi dan diperhitungkan," kata Eko

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko menuturkan kebutuhan amunisi konvensional merupakan prioritas yang perlu untuk dipenuhi dalam menjaga pertahanan negara. Selain itu, juga sebagai bentuk kesiapsiagaannya dalam menghadapi berbagai macam tantangan dan ancaman yang muncul.


"Sehingga pemenuhan kebutuhan amunisi konvensional tetap menjadi prioritas yang sangat perlu untuk dipenuhi. Untuk dapat menjamin kesiapsiagaan operasi TNI dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang mungkin timbul setiap saat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Eko berharap seminar kali ini bisa diaplikasikan sebagai dasar dalam melakukan revitalisasi industri pertahanan darat.

"Diharapkan melalui pelaksanaan seminar ini dapat dihasilkan nilai-nilai aplikatif yang kedepannya dapat digunakan sebagai dasar dalam rangka melaksanakan revitalisasi industri pertahanan darat bagi kebutuhan negara republik Indonesia," imbuhnya.

Sementara, Pangkogabwilhan II, Marsda M Khairil Lubis mewakili Panglima TNI menyampaikan visi TNI PRIMA. Dia menjelaskan PRIMA yang dimaksud mulai dari profesional.

"Profesional dengan memelihara dan mengembangman profesionalisme TNI sebagai alat pertahanan negara melalui well organized. Di mana nanti akan membentuk satuan nubika (nuklir biologi dan kimia) satuan siber dan satuan produksi. Satuan nubika pengalaman dari COVId, satuan Zeni akan diupgrade dan satuan Siber AU memiliki pusat sandi dan siber," kata Khairi.

"Sehingga TNI membutuhkan ini, apalagi pengalaman kejadian yang masa akan datang, sedangkan satuan produksi akan dibentuk satua baru karena masalah ketahanan pangan ," lanjutnya.

Kemudian responsif, dengan meningkatkan kemampuan melalui perubahan kurikulum. Dia menyebut kurikulum lama akan disesuaikan dengan saat ini.

"Kemudian responsif meningkatkan kemampuan yang responsif terhadap perkembangan lingkungan strategis dengan melakukan perubahan kurikulum digbakum. Ini disesuaikan dengan lingkungan strategis dalam rangka dari kurikulum-kurikulum yang lama akan disesuaikan,"ujarnya.

Global Sales and Marketing Ammunition KNDS Patrcik Lier mengatakan bahwa persenjataan Indonesia sudah sangat maju. Hal ini berkat kerjasama Prancis dan Indonesia dalam memajukan alutsista.

" Kami sudah membantu Indonesia dalam industri senjata untuk membangun persenjataan yang lebih canggih. Apalagi, Indonesia sudah sangat maju untuk alutsista dalam negeri," bebernya.

Dia mengungkapakn bekerjsama dengan BUMN indutsri pertahanan seperti PT Pindad. Menurutnya, BUMN itu merupakan mitra penting untuk mengembangkan sistem persenjataan darat.

"Kerja sama utama yakni artileri, amunisi dan kendaraan tempur. Untuk itu kerjasama ini menjadikan adanya win win solusi yang didapatkan Indonesia dan Prancis," tandasnya.

Lemhanas dan KNDS GroupLemhanas dan KNDS Group Foto: (dok istimewa)

KNDS Group, kelompok industri pertahanan darat terkemuka di Eropa berkomitmen meningkatkan kerjasama kemitraan dengan industri pertahanan Indonesia melalui transfer pengetahuan dan teknologi dalam pembuatan amunisi. KNDS Representative Officer di Indonesia Thomas Gerard menyebut pihaknya telah memiliki hubungan dengan Indonesia sejak 40 tahun lalu.

"Kami memiliki hubungan jangka panjang dengan Kemenhan dan TNI sejak 40 tahun lalu dalam berbagai kerjasama di Indonesia. Belum lama ini, kami memutuskan untuk melakukan akselerasi dan memperkuat kerjasama industri dengan industri pertahanan Indonesia," ujar Thomas.

Akselerasi kemitraan itu, lanjut Thomas, ditandai dengan pembukaan kantor cabang KNDS di Jakarta. Hal itu untuk memperkuat kerjasama industri dengan BUMN dan sektor swasta terutama dalam bidang pertahanan darat yang menjadi keahlian khusus KNDS Group.

Seperti diketahui KNDS telah menjalin kerjasama dengan PT Pindad dalam pembuatan amunisi dan artileri. Karena itu, Thomas mengungkapkan KNDS berkomitmen memberikan lebih banyak lagi pengetahuan dan teknologi khususnya dalam pembuatan amunisi ukuran menengah dan besar dengan mitra industry di Indonesia.

"Kami sangat senang dengan tingkat keahlian mitra industri kami di Indonesia. Dan kami bersedia untuk memberikan lebih banyak teknologi, pengetahuan, dan juga manufaktur ke Indonesia," ucap Thomas.

"Tentu saja teknologi ini akan berkontribusi untuk memberikan lebih banyak keahlian, kedaulatan, dan keuntungan bagi Indonesia. Ini adalah dua domain utama kami ketika bekerja sama dengan industri pertahanan Indonesia," lanjutnya.

(dek/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads