Prabowo: Intel untuk Bangsa, Jangan Ngintelin Lawan Politik

Prabowo: Intel untuk Bangsa, Jangan Ngintelin Lawan Politik

Anggi Muliawati - detikNews
Minggu, 25 Agu 2024 14:38 WIB
Presiden terpilih Prabowo Subianto memberi sambutan saat menutup Kongres PAN di Jakarta, Sabtu (24/8/2024).
Prabowo Subianto (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Presiden terpilih Prabowo Subianto meminta agar jangan mengadu domba dan menyebarkan isu soal keretakan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prabowo meminta agar intel digunakan untuk bangsa, bukan untuk lawan politik.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam penutupan kongres 6 PAN, Sabtu (24/8/2024) malam. Prabowo mulanya menyinggung soal ada isu yang menyebut hubungan dirinya dan Jokowi retak.

"Ternyata Prabowo dan Jokowi sudah retak, retak gimana retaknya," ujar Prabowo dalam sambutannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo mengatakan adanya isu tersebut merupakan upaya untuk mengadu domba. Prabowo menyebut, meski merasa jengkel, ia tidak mempermasalahkan isu tersebut.

"Selalu mau ngadu domba, selalu ngadu domba," ujar Prabowo.

ADVERTISEMENT

"Kalau yang itu agak jengkel tapi kita ya udah biarin ajalah, biar ajalah nggak apa-apa," sambungnya.

Prabowo mengaku tidak mau terpancing oleh isu tersebut. Ia lantas meminta tidak ada lagi pihak yang memakai cara adu domba.

"Kalau ada yang tidak mau move on tidak apa-apa, kita tidak mau terpancing, kita juga bukan anak kecil," kata Prabowo.

Barulah Prabowo menyinggung soal intel. Dia meminta agar intel digunakan untuk kepentingan rakyat dan bangsa, bukan untuk lawan politik.

"Jangan pakai alat-alat, cara-cara yang dulu-dulu. Adu domba, ngintal ngintelin orang. Intel tuh rakyat untuk bangsa, jangan ngintelin lawan politik nggak enak," pungkasnya.

Lihat juga Video: Hasil Muktamar: PKB Resmi Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

[Gambas:Video 20detik]




(lir/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads