PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengatakan bahwa program Mekaar bertujuan untuk mengatasi kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem. Dengan program ini diharapkan masyarakat dapat lebih cerdas secara finansial.
"Dengan berkembangnya Program Mekaar, diharapkan masyarakat menjadi lebih cerdas secara finansial sehingga tidak terjebak dalam aktivitas bank emok," ujar Sekretaris Perusahaan PT PNM, L. Dodot Patria Ary, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (21/8/2024).
Disebutkan, sejak bergabung dalam holding ultra-mikro yang dipimpin oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) semakin fokus dalam menyasar usaha ultra-mikro. Usaha jenis ini disebut memiliki karakter yang terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan, di mana masyarakat rentan terhadap jeratan bank emok.
Program Mekaar juga dinilai mengintegrasikan kemampuan, kapasitas, dan aset untuk memberikan nilai tambah kepada pelaku usaha ultra-mikro. Program ini tidak hanya memberikan permodalan kepada masyarakat yang telah memiliki usaha, tetapi juga kepada mereka yang belum memiliki usaha namun memiliki kemauan kuat untuk berusaha.
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengungkapkan bahwa program Mekaar memiliki dampak langsung terhadap perubahan aset (capital stock) di seluruh sektor ekonomi. Dampak terbesar terlihat di sektor pertanian (1,78 persen), peternakan (1,07 persen), dan perkebunan (0,79 persen).
Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman, Imam Widhiono, mengatakan salah satu cara paling efektif untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya bank emok adalah dengan meningkatkan pendapatan mereka. Ia menilai langkah PNM dalam memberikan pembiayaan dan pendampingan merupakan upaya yang tepat agar masyarakat terhindar dari bank emok.
"Untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya bank emok, salah satunya perlu terus diupayakan bagaimana meningkatkan pendapatan mereka," ujar Imam.
(dwia/dwia)