Pelanggaran Perbatasan
Panglima: Tidak Bisa Main Tembak
Senin, 05 Mar 2007 15:04 WIB
Jakarta - Geram dengan tingkah Malaysia yang kerap melanggar wilayah perbatasan membuat usulan tembak di tempat menggema. Namun Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mencoba menenangkan."Tidak bisa main tembak. Itu ada rule of engangement. Ada aturan internasional yang harus dipahami antara Indonesia dengan Malaysia. Kebijakan itu tidak berubah," kata Djoko.Hal ini disampaikan dia di sela-sela raker dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/3/2007), terkait kapal perang dan pesawat Malaysia yang berkeliaran di perairan Ambalat pada 24-25 Februari 2007.Dijelaskan dia, di dalam aturan, bila ada yang melanggar wilayah perbatasan, pelanggar akan dikawal dan diberitahu bahwa mereka melanggar. Mereka akan menghormati teguran itu, lalu pergi."Kalau niatnya permusuhan, mereka motong jalur saat dicegat, dan malah nabrak. Tapi ini kan tidak. Jadi jangan juga dianggap TNI lemah, tidak ada itu.Djoko mengingatkan agar pelanggaran perbatasan harus diletakkan pada konteks yang makro. Jika kebijakan pemerintah menyelesaikan masalah pada tingkat diplomasi, maka melalui menlu. Itu artinya tidak ada konfrontasi, dan tidak ada permusuhan di lapangan."Perang itu yang memutuskan presiden dan DPR. Kan sekarang belum diputuskan. Masa TNI mau melanggarnya dan perang sendiri. Kebijakan saya serahkan pada pemerintah. Kalau ada yang main tembak, apa gunanya saya jadi Panglima TNI," ujarnya."Kalau ada perang, saya, KSAU nyopir pesawat sendiri, KSAD nyopir tank sendiri, KSAL nyopir kapal sendiri, perang ke sana," pungkasnya.
(sss/nrl)