Melanggar Protokoler Nggak Dosa

Melanggar Protokoler Nggak Dosa

- detikNews
Minggu, 04 Mar 2007 14:03 WIB
Jakarta - Dipaksa terus mengikuti aturan protokoler memang bikin bete. Apalagi bagi seorang seniman. Dia pasti keberatan bila karya-karyanya serba dibatasi dengan aturan yang tidak jelas. Itulah yang dialami oleh Ebiet G Ade saat mengisi acara penutupan silaturahmi anggota legislatif Partai Demokrat (PD) di Hotel Sahid, Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (4/3/2007). Karena acara siang ini dihadiri kepala negara, otomatis segala perniknya diatur protokoler kepresidenan. Protokoler pun mengatur hingga ke susunan lagu-lagu yang harus dibawakan oleh penyanyi dan komponis favorit Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu."Sebetulnya, judul lagu berikutnya sudah ditentukan oleh protokoler, harus ini lalu ini. Tapi rasanya kok nggak cocok, jadi saya akan ganti semoga bisa memberi warna lain dalam acara siang ini. Saya tahu ini melanggar, semoga nggak dosa," kata Ebiet usai melantunkan lagu pertama.Entah apa judul lagu yang seharusnya ia bawakan pada urutan kedua, tapi sebagai gantinya ia membawakan lagu yang berjudul "Berita Kepada Kawan".Ternyata 'pelanggaran' Ebiet mendapat sambutan meriah hadirin, termasuk Ibu Negara Ani Yudhoyono. Mereka spontan bernyanyi bersama. Pelanggaran Ebiet tidak berhenti sampai disitu, kepalang basah ia pun meminta SBY naik ke panggung untuk bersama-sama menyanyikan lagu yang berjudul "Untuk Kita Renungkan"."Dulu sebelum menjadi presiden, saya merasa nyaman mengajak beliau menyanyi. Sekarang saya takut dimarahi protokoler," lanjut Ebiet.Setelah mendapat 'dorongan moril' dari sang istri, presiden pun menyanggupi permintaan Ebiet. Petugas protokoler pun terburu-buru menyediakan kursi tambahan di atas panggung."Saya nggak tahu, apa masih ingat syairnya," celetuk SBY sambil duduk di samping Ebiet."Saya sudah siapkan Pak! Saya tahu sebagai presiden, Bapak tidak boleh sampai salah," balas Ebiet sambil mengeluarkan catatan dari saku dalam jaket PD yang ia kenakan.Maka, melantunlah lagu legendaris yang mengisahkan tragedi kerakusan manusia dalam musibah bencana alam. SBY pada vokal, Ebiet pada lead gitar dan hadirin pada backing vokal."Lagu ini punya pesan moral dan spiritual amat dalam. Dalam menghadapi bencana alam, kita harus kembali pada Yang Maha Kuasa, mawas diri, tidak putus asa, dan membangun kembali masa depan," ujar SBY setelah melantunkan lagu bersama Ebiet. (lh/mar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads