Mentan Masifkan Pompanisasi untuk Hadapi Kekeringan Panjang

Mentan Masifkan Pompanisasi untuk Hadapi Kekeringan Panjang

Erika Dyah - detikNews
Selasa, 13 Agu 2024 21:23 WIB
Mentan Masifkan Pompanisasi untuk Hadapi Kekeringan Panjang
Foto: Kementan
Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan pemasangan pompa terus berjalan secara masif, terutama di wilayah-wilayah sentra yang mengalami kekeringan parah akibat el nino. Program ini sudah berlangsung sejak awal tahun 2024, sebab Amran telah memprediksi ancaman cuaca akan menekan produksi pangan.

Per 7 Agustus 2024, total realisasi luas tanam atau perluasan areal tanam (PAT) telah mencapai 915.394 hektare. Kesuksesan program PAT disokong oleh percepatan pompanisasi yang sudah menjangkau lebih dari 716.293 hektare. Tahun ini, Kementan pun mengalokasikan bantuan pompa air sebanyak 62.378 unit dan irigasi perpompaan 9.904 unit.

Dalam arahannya kepada para pejabat yang saat ini tengah siaga di Posko PAT Kementan, Amran mengatakan dampak positif pompanisasi telah dirasakan para petani di daerah. Untuk itu, ia meminta pemasangan pompa air di wilayah sentra pertanian harus dipercepat. Amran pun meminta hal ini menjadi perhatian khusus para gubernur, bupati, dan wali kota seluruh Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mohon kiranya mitigasi risiko kemarau dengan pompanisasi dilakukan secara masif di seluruh Indonesia," tegas Amran dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2024).

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis kekeringan parah yang terjadi saat ini telah meluas ke berbagai daerah. Hal ini terlihat pada data monitoring kondisi cuaca Hari Tanpa Hujan (HTH) yang terjadi selama pemantauan BMKG di akhir Juli 2024.

ADVERTISEMENT

"Monitoring HTH menunjukkan mayoritas wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur sudah mengalami HTH ekstrem panjang yaitu lebih dari 60 hari tidak mengalami hujan," ujar Plt. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Menurut Dwikorita, HTH terpanjang sejauh ini terjadi di daerah Naoini, Tenau, Futubena, dan Mapoli wilayah NTT. Di sana, kekeringan bahkan mencapai 102 hingga 103 hari tanpa hujan.

"Karena itu, saya berharap untuk melakukan mitigasi potensi dampak kekeringan pada daerah sentra pangan dengan memastikan kecukupan air irigasi dan ketersediaan air pada jaringan irigasi," katanya.

Analisis curah hujan dan analisis sifat hujan untuk dua dasarian terakhir juga menunjukkan kekeringan meluas hingga sebagian besar Sumatera, Jawa, Bali, Nusa tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan sebagian Sulawesi dengan rata-rata curah hujan kurang dari 20 mm/dasarian.

"Selanjutnya diprediksi akan segera memasuki musim kemarau adalah sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi dan Maluku," katanya.

Berdasarkan monitoring tersebut, lanjutnya, BMKG menghimbau agar para petani menyesuaikan pola tanam terutama pada tanaman pangan dan hortikultura sehingga ke depannya ketahanan pangan nasional bisa terpenuhi. Dwikorita juga meminta potensi kejadian kebakaran hutan diwaspadai.

"Segera melakukan penyesuaian terhadap pola tanam tanaman pangan dan hortikultura di wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan," tutur Dwikorita.

Lebih lanjut, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Moh Arief Cahyono memastikan pompanisasi terdistribusi ke semua daerah guna mempercepat akselerasi perluasan areal tanam (PAT). Sebagaimana diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan program pompanisasi sebagai antisipasi darurat pangan akibat musim kering panjang yang terjadi di berbagai daerah sentra.

"Kami terus bekerja di lapangan dengan memaksimalkan pompa yang sudah terpasang agar kegiatan pertanian tidak terganggu kemarau yang di depan mata. Harapannya, petani tak cukup bertanam satu kali dalam setahun, namun bisa 2-3 kali panen dengan air yang cukup," pungkasnya.

(akd/akd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads