As SDM Kapolri Tinjau 64 Siswa Tamtama Asli Papua di SPN Polda Kaltim

As SDM Kapolri Tinjau 64 Siswa Tamtama Asli Papua di SPN Polda Kaltim

Audrey Santoso - detikNews
Senin, 12 Agu 2024 15:33 WIB
As SDM Kapolri Irjen Dedi Prasetyo tinjau siswa Tamtama asal Papua di SPN Polda Kaltim.
As SDM Kapolri Irjen Dedi Prasetyo meninjau siswa Tamtama asal Papua di SPN Polda Kaltim. (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo meninjau 64 siswa Tamtama di SPN Polda Kalimantan Timur (Kaltim). Dia mengajak para siswa untuk memanfaatkan momen pendidikan sebaik-baiknya agar saat dilantik dan mulai bertugas di tengah masyarakat dapat memberikan pelayanan, perlindungan, dan pengayoman sebaik-baiknya.

"Kalian berada di sini untuk menjadi abdi negara dan melayani masyarakat. Jalanilah pendidikan dengan sebaik-baiknya agar nanti menjadi Polisi yang profesional. Buatlah orangtua kalian bangga," Ujar Irjen Dedi di SPN Polda Kaltim, Senin (12/8/2024)

Dia menegaskan kepada para siswa SPN, baik yang asli Papua maupun dari Kaltim, serta tenaga didik dan pembina siswa untuk saling meningkatkan soliditas. Irjen Dedi berharap para alumni SPN Kaltim bisa menjadi prajurit Bhayangkara yang tangguh dan siap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sini tidak ada yang anak Papua, Papua Barat, atau Kalimantan Timur. Kalian semua adalah anak-anak Indonesia yang beberapa bulan lagi akan menjadi polisi tangguh dan siap melayani masyarakat, " tambah Irjen Dedi.

As SDM Kapolri Irjen Dedi Prasetyo tinjau siswa Tamtama asal Papua di SPN Polda Kaltim.Foto: As SDM Kapolri Irjen Dedi Prasetyo tinjau siswa Tamtama asal Papua di SPN Polda Kaltim. (Foto: dok. istimewa)

Tercatat siswa yang menjalani pendidikan Tamtama di SPN Polda Kaltim dan SPN Polda Kalsel sebanyak 1.606 siswa.

ADVERTISEMENT

Di SPN Polda Kaltim, 83 siswa berasal dari provinsi Papua dengan rincian 58 siswa merupakan orang asli Papua (OAP) dan 25 lagi merupakan siswa non-OAP. Polda Papua Barat juga mengirimkan 33 siswanya, dengan rincian 8 siswa merupakan orang asli Papua barat dan 25 adalah non OAP.

Dalam kesempatan ini, Irjen Dedi juga meminta para siswa, gadik, dan pembina memerhatikan sejumlah hal selama pendidikan dasar, yakni adaptasi budaya dan lingkungan, penyertaan konteks asal daerah dalam pembelajaran, penguatan sistem kesehatan, penguatan kemampuan dasar, program mentoring dan pembinaan serta penguatan wawasan kebangsaan.

Mantan Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) ini juga berpesan kepada para pengasuh di SPN untuk tidak melakukan kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, kepada siswa dan melakukan pendekatan secara humanis.




(aud/yld)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads