Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan sektor energi hingga pertambangan menjadi yang paling membawa dampak kerusakan lingkungan. Dia menegaskan agar sektor kehutanan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas.
"Dan sektor yang paling banyak menekan adalah sektor energi, pertambangan, yang gede-gede ada di situ. Dan dimulai dari sektor kehutanan dan energi itu memberikan, kalau keliru mengelola, maka akan memberikan kerugian kepada kita," kata Jokowi setelah menghadiri Festival LIKE 2, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (9/7/2024).
Jokowi menekankan sektor tersebut harus memiliki pembibitan atau nursery demi pemulihan lingkungan. Jokowi meminta hal tersebut menjadi perhatian Kementerian Kehutanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya sering sampaikan semua pertambangan harus punya nursery, pemulihan lingkungan, rehabilitasi hutan harus menjadi concern dari kementerian kehutanan, selalu saya sampaikan," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi mengapresiasi kepedulian berbagai kelompok masyarakat terhadap lingkungan. Menurutnya, mengatasi perubahan iklim tidak bisa dilakukan oleh negara saja.
"Saya apresiasi dan hargai kepedulian kelompok masyarakat terhadap hal yang berkaitan dengan lingkungan, menjaga lingkungan, mengatasi dampak perubahan iklim yang itu tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah sendiri oleh satu negara, semua negara harus melakukan," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan butuh gerakan dari masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan bumi yang berkelanjutan. Jokowi menyebut, jika lingkungan tak terjaga, dampaknya mengganggu kualitas hidup.
"Karena memang semuanya butuh gerakan dari masyarakat dan pemerintah bersama sama, sehingga kita bisa wujudkan bumi yang berkelanjutan," ujarnya.
"Kalau lingkungan tidak bisa terjaga, yang paling berpengaruh adalah terhadap kualitas hidup kita, baik berupa sakit, berupa kekeringan, kemudian tekanan terhadap pangan. Itu saya kira yang harus jadi perhatian bersama," lanjut Jokowi.