Bos PPI Prediksi Hubungan Mega-Jokowi Beda di Panggung Depan dan Belakang

Bos PPI Prediksi Hubungan Mega-Jokowi Beda di Panggung Depan dan Belakang

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Kamis, 08 Agu 2024 07:12 WIB
PDI Perjuangan (PDIP) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023 di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023). Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri terlihat ceria dalam sesi jumpa pers.
Jokowi dan Megawati (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Presiden ke-5 RI sekaligus Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baik-baik saja. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno memprediksi hubungan keduanya berbeda di panggung depan dan belakang.

Dia awalnya menilai Megawati ingin menunjukkan sikap politik yang dewasa. Dia mengatakan Megawati berupaya menunjukkan sikap sebagai seorang negarawan.

"Saya kira Megawati ingin menunjukkan sikap politiknya yang dewasa. Megawati ingin menunjukkan sikapnya sebagai politisi yang negarawan, sekalipun Jokowi di Pilpres 2024 ini terbukti berpisah dan melawan PDIP, pilpres kalah dan pileg PDIP itu perolehannya berkurang 3 persen. Tapi sepertinya, di panggung depan, Megawati menunjukkan sikapnya yang tegar yang seakan-akan tidak terjadi apa-apa dengan Jokowi," kata Adi kepada wartawan, Rabu (7/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adi mengatakan Megawati ingin menunjukkan dirinya sebagai politikus yang matang. Dia mengatakan Megawati ingin memperlihatkan efek Jokowi cabut dari PDIP tidak seberat perlakuan Orde Baru terhadap dirinya.

"Jadi panggung depannya yang kelihatan itu Megawati ingin terlihat sebagai politisi yang cukup matang dalam berpolitik, sekalipun salah satu kader terbaiknya Jokowi memutuskan hengkang dan berhadap-hadapan dengan PDIP. Mungkin bagi Megawati, penderitaan dalam politik itu perkara biasa dan apa yang dilakukan oleh Jokowi terhadap PDIP mungkin tidak seberat bagaimana perlakuan Orde Baru terhadap Mega waktu awal-awal memperjuangkan PDI sebagai sebuah partai politik yang merdeka dan bebas di zaman Orde Baru," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Adi kemudian memprediksi sikap Megawati di panggung belakang pasti berbeda. Dia meyakini Megawati dan kader PDIP lainnya marah atas perlakuan Jokowi pada Pemilu 2024.

"Kedua, harus diakui pastinya di panggung belakangnya itu, PDIP, Megawati dan seluruh kadernya, hatinya itu pastinya mendidih, marah besar dengan apa yang dilakukan oleh Jokowi. Karena apa pun kebersamaan Jokowi dengan PDIP cukup panjang, kurang lebih sekitar 23 tahun. Apa pun judulnya, Jokowi itu jadi wali kota, jadi gubernur, jadi presiden, menggunakan PDIP sebagai kendaraan politiknya. Kebersamaan itulah yang sepertinya membuat kader-kader PDIP marah karena pada akhirnya justru Jokowi memilih berkongsi dengan Prabowo dan menghabisi PDIP," ucapnya.

"Itu panggung depannya, tetapi kemarahan, kekecewaan itu ya, itu tidak ditunjukkan ke depan publik secara terbuka. Kalau mau jujur, sampai hari ini pun bahkan sampai kiamat, kader-kader PDIP mayoritas PDIP, pastinya tidak terima dan tidak mungkin memaafkan apa yang dilakukan Jokowi terhadap PDIP," imbuhnya.

Sebelumnya, Megawati buka-bukaan soal hubungannya dengan Jokowi. Ketua Dewan Pengarah BPIP itu mengatakan hubungannya dengan Jokowi baik-baik saja.

Hubungan dengan Jokowi itu diungkap Mega saat memberikan pengarahan dalam acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada semua kepala daerah se-Indonesia di di Balai Samudera, Jakarta, Senin (5/8).

"Tadi sebelum ke sini, ada siapa itu, ndak tahu ngomong, yang namanya apa, mengatakan katanya saya tidak ini sama Presiden. Loh, enaknya loh dia ngomong kayak gitu. Saya sama Presiden baik-baik saja. Emangnya kenapa?" kata Megawati.

Megawati bercerita bahwa dia disebut punya hubungan buruk dengan Jokowi karena isu perpanjangan masa jabatan presiden dan wacana presiden 3 periode. Megawati mengatakan hal tersebut merupakan wilayah tata negara.

"Hanya karena saya dikatakan, karena saya tidak mau ketika diminta 3 periode atau karena saya katanya tidak mau perpanjangan. Loh, saya tahu hukum, kok, mana yang ahli hukum angkat tangan? Itu kan namanya ranahnya konstitusi," ujar Mega.

Simak juga Video 'Relawan Yakin Jokowi-Mega Baik-baik Saja: Hanya Beda Dukungan Pilpres':

[Gambas:Video 20detik]



(dek/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads