Polisi: Ibu Banting Anak di Jaksel Temperamental, Pernah Berobat ke RSJ

Polisi: Ibu Banting Anak di Jaksel Temperamental, Pernah Berobat ke RSJ

Wildan Noviansah - detikNews
Rabu, 07 Agu 2024 13:21 WIB
Ilustrasi penemuan mayat bayi (Dok detikcom)
Ilustrasi Penemuan Mayat Bayi (Foto: dok. detikcom)
Jakarta -

Polisi mengungkap kondisi wanita di Jagakarsa, Jakarta Selatan, berinisial TY (35) yang membanting anaknya sendiri yang berusia 1 tahun hingga tewas. Dari keterangan saksi, pelaku temperamental dan kerap memarahi anaknya.

"Iya, dari keterangan saksi untuk melakukan seperti itu baru pertama kali (membanting anaknya). Hanya memang untuk temperamen dari pelaku inisial TY ini itu sering berkata kasar terhadap anaknya, saat ini masih kami dalami," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat dihubungi, Rabu (7/8/2024).

Bintoro mengungkapkan kesaksian warga bahwa TY juga pernah menjalani pengobatan di rumah sakit jiwa di kawasan Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya karena menang yang bersangkutan juga pernah, dari informasi keterangan saksi itu sudah pernah berobat ke rumah sakit jiwa di daerah Darmawangsa," kata dia.

Sebagaimana diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (4/8) di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Korban dinyatakan meninggal sehari setelahnya setelah menjalani perawatan di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

Korban Gegar Otak

Polisi mengungkap kondisi balita berusia 1 tahun yang tewas setelah dibanting ibu kandungnya sendiri berinisial TY (35) di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dari hasil keterangan dokter, korban mengalami gegar otak.

"Iya ada memang ada seperti itu sementara ada, jadi mengalami gegar otak itu ada dan mengalami benjolan di kepalanya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat dihubungi, Rabu (7/8).

Namun belum diketahui penyebab pasti kematian korban. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi lebih lanjut terhadap korban.

"Kita masih mintakan hasil visum yang bersangkutan. Cuman kendala kami dari pihak keluarga, pelapor, eyangnya dan keluarga yang lain keberatan untuk dilakukan autopsi. Jadi untuk penyebab meninggalnya belum dipastikan. Intinya yang bersangkutan mengalami kekerasan fisik berupa penganiayaan dengan cara membanting si anak korban ini ke lantai atau yang orang bilang ke ubin lantai," jelasnya.

(wnv/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads