Dugaan Terbaru Manipulasi Rapor di Depok dan Aliran Duit ke Oknum Guru

Dugaan Terbaru Manipulasi Rapor di Depok dan Aliran Duit ke Oknum Guru

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 07 Agu 2024 07:33 WIB
Ilustrasi rapor sekolah. (iStock)
Foto: Ilustrasi rapor sekolah. (iStock)
Depok -

Dugaan korupsi pada kasus manipulasi nilai rapor 51 siswa SMPN 19 Depok terus diusut. Terakhir, ditemukan adanya aliran duit ke para oknum guru terkait dokumen administrasi rapor.

Kasus ini diselidiki oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Depok. Tercatat ada 50 dokumen rapor diduga palsu yang sudah dikumpulkan.

Kejari Depok sudah memeriksa sembilan orang dalam penyelidikan ini. Korupsi diduga terkait pemalsuan dokumen administrasi PPDB tingkat SMA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, penyelidik menemukan keterangan adanya aliran dana puluhan juta rupiah terkait dokumen administrasi rapor yang dibuat oknum guru," kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Kota Depok M Arif Ubaidillah, dalam keterangannya, Selasa (6/8/2024).

"Sudah diperiksa setidaknya lebih dari sembilan orang yang dimintai keterangan dan telah dikumpulkan 50 dokumen rapor yang diduga palsu. Saat ini teman-teman sedang bekerja membuat terkait dengan apakah dalam peristiwa pemalsuan dokumen administrasi PPDB tingkat SMA ditemukan peristiwa pidana, khususnya tindak pidana korupsi," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Penyelidikan ini diawali oleh adanya dugaan katrol nilai. Ada 9 guru yang diduga terlibat.

9 Guru Disanksi Berat-3 Honorer Dipecat

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok mengungkapkan nasib 13 orang di SMPN 19 yang terlibat dalam kasus manipulasi rapor. Sekretaris Disdik Kota Depok Sutarno mengatakan 9 guru disanksi berat sementara 3 honorer dipecat akibat kasus itu.

"Terkait dengan SMP Negeri 19, bagaimana permasalahan PPDB terhadap 51 siswa yang dibatalkan kemarin berkelanjutan. Ada pemeriksaan dari Inspektorat Jenderal Kemdikbud, dengan beberapa rekomendasi," kata Sutarno kepada wartawan, Selasa (6/8).

Dalam rekomendasi itu diantaranya 9 PNS yang diberi hukuman disiplin PNS kategori berat. Kepala SMP N 19 Nenden Eveline diberi hukuman disiplin ringan, sementara 3 guru honorer diberhentikan.

"Isi rekomendasi di antaranya adalah, ada 9 PNS yang notabene direkomendasikan untuk diberikan hukuman disiplin PNS dengan kategori berat. Dan untuk kepala sekolah diberi hukuman disiplin ringan, sedangkan untuk yang tiga guru honorer diberhentikan," jelasnya.

"Nah itu isi daripada hasil pemeriksaan dari Itjen Kemendikbud untuk direkomendasikan, ditindaklanjuti Dinas Pendidikan Kota Depok," tambahnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya..

Kepsek Hanya Ditegur

Sekretaris Disdik Kota Depok Sutarno meluruskan kabar Kepala SMP N 19 Depok Nenden Eveline diberhentikan terkait kasus manipulasi rapor 51 siswa. Sutarno menegaskan Nenden Eveline diberi sanksi teguran bukan diberhentikan.

"Oh iya, itu yang perlu saya luruskan bahwasanya ada informasi-informasi di media ataupun IG bahwasanya Kepala SMP Negeri 19 dicopot (dipecat) itu tidak benar," kata Sutarno kepada wartawan, Selasa (6/8).

Sutarno menjelaskan ada mekanisme pemberian hukuman disiplin kepada PNS. Dia menekankan Nenden tidak diberhentikan.

"Padahal, informasi yang telah beredar itu sudah beberapa juga kita luruskan bahwasanya kami di dalam PNS ada mekanisme dalam melakukan pemberian hukuman disiplin kepada PNS tersebut. Jadi, kalau memang ada informasi kepala sekolah SMP Negeri 19 dicopot ataupun diberhentikan, perlu saya luruskan itu tidak benar," jelasnya.

Sutarno mengatakan pendisiplinan itu tertuang pada PP 94 Tahun 2021. Dia menyebut Nenden masih menjabat Kepala SMP N 19 hingga saat ini. Sebab, dari hasil Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbud, Nenden diberi sanksi ringan.

"Ada mekanismenya sebagaimana PP 94 2021. Tetap (menjabat) karena kepala sekolah SMP Negeri 19 dalam hal ini atas hasil pemeriksaan Itjen Kemendikbud diberikan hukuman disiplin ringan ringan," tuturnya.

Disdik Bantah Manipulasi karena Uang

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Sutarno mengungkapkan kasus manipulasi nilai rapor 51 siswa SMPN 19 Depok baru sekali terjadi. Dia menepis adanya kasus tersebut karena uang.

"Kalau menurut informasi yang kami terima adalah saling membutuhkan, ya saling membutuhkan. Sehingga terjadilah apa namanya perbuatan tersebut," kata Sutarno kepada wartawan, Selasa (6/8).

Sutarno mengatakan adanya kasus ini karena orang tua siswa dan guru saling membutuhkan. Menurutnya, orang tua membutuhkan anak untuk diterima di SMA Negeri. Sementara, guru merasa bangga apabila anak didik diterima di SMA Negeri.

"Kan guru itu kan orang tua kalau di dalam pembelajaran orang tua. Guru membutuhkan supaya anaknya itu diterima di SMA Negeri, kebanggaan ya," jelasnya.

Dia menepis adanya kasus tersebut berkaitan adanya transaksi uang. Sutarno juga menyebut bahwa aksi katrol nilai ini baru sekali dilakukan.

"Bukan karena membutuhkan kaitannya dengan uang transaksi ndak, bukan seperti itu. Awalnya memang niat baik informasi yang saya terima awalnya niat baik. Bagaimana supaya anak didik kami bisa diterima di SMA negeri tujuannya ke arah sana. Bagaimana mereka seorang guru supaya anak didiknya diterima di negeri adalah suatu kebanggaan yang saya katakan itu tadi," tambahnya.

"Baru tahun ini, baru tahun ini yang kami tahu baru tahun ini baru tahun ini. Baru tahun ini iya yang baru tahun ini karena itu kan kebaca di e-rapor di e-rapor baru tahun ini," tambahnya.


+++

Yahya Sinwar Ditunjuk jadi Pemimpin Hamas Baru Usai Ismail Haniyeh Tewas

Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin politik barunya. Diketahui, pendahulunya Ismail Haniyeh tewas terbunuh di Teheran.

Dilansir AFP, Rabu (7/8/2024), militer dan pejabat Israel menuduh Sinwar sebagai salah satu dalang serangan 7 Oktober terhadap Israel. Sinwar menjadi salah satu militan paling dicari di Israel.

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan pemilihan pemimpin Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut," kata pernyataan dari kelompok tersebut.

Beberapa menit setelah pengumuman tersebut, sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine Al-Qassam, mengatakan telah menembakkan rentetan roket dari Jalur Gaza ke Israel.

Penunjukan Sinwar sebagai kepala baru Hamas terjadi kurang dari seminggu setelah Haniyeh terbunuh di Teheran. Iran dan Hamas menyalahkan Israel atas pembunuhannya. Israel menolak berkomentar tentang pembunuhan tersebut.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP bahwa dengan memilih Sinwar, kelompok tersebut mengirimkan pesan yang kuat kepada Israel bahwa Hamas melanjutkan jalur perlawanannya.

Pejabat tersebut menambahkan dengan syarat anonim bahwa pembunuhan Haniyeh, yang percaya pada tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan, membuat Hamas memilih seorang pemimpin yang mengelola pertempuran dan perlawanan terhadap musuh.

Serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel mengakibatkan kematian 1.198 orang yang sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Halaman 2 dari 2
(azh/azh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads