Sekolah Petra Surabaya dan Warga Berdamai, Uang Keamanan Diganti CSR

Sekolah Petra Surabaya dan Warga Berdamai, Uang Keamanan Diganti CSR

Fatichatun Nadhiroh - detikNews
Selasa, 06 Agu 2024 11:32 WIB
Pengurus 3 RW di Perumahan Tompotika Manyar telah berdamai dengan pengelola Sekolah Petra Surabaya. Mereka berfoto bersama Walkot Eri Cahyadi.
Pengurus tiga RW di Perumahan Tompotika Manyar telah berdamai dengan pengelola Sekolah Petra Surabaya. (Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memediasi konflik antara pihak sekolah Petra Surabaya dan tiga RW kompleks Perumahan Tompotika. Kedua belah pihak kini sepakat berdamai.

"Bu RW umi saya, Pak Robert (Wadir Sarpras Petra) kakak saya, sudah selesai semuanya, sudah clear dan mulai besok jangan ada lagi wartawan datang ke rumah Umi, tanya ada masalah atau tidak dan jangan tanya ke Petra karena jawaban beliau sama, clear dan selesai!" kata Eri saat ditemui, seperti dilansir detikJatim, Senin (5/8/2024).

Eri memastikan iuran keamanan yang menjadi akar permasalahan kini sudah tidak ada. Artinya, sekolah Petra tidak lagi membayar iuran senilai Rp 32 juta ke bendahara keamanan RW, diganti dengan penyaluran CSR untuk pembersihan lingkungan sekitar serta bantuan keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iuran itu digunakan untuk membersihkan enceng gondok (lingkungan) dan macam-macam. Tapi agar tidak menimbulkan fitnah lagi, maka semuanya itu akan dilakukan langsung oleh Petra (CSR) dan tidak dilakukan oleh RW," jelasnya.

Eri mengatakan, ketika dia berbicara dengan perwakilan RW Perumahan Tompotika dan sekolah Petra, terjadi kesalahan maksud. Di mana sekolah Petra hanya membayar iuran Rp 32 juta kepada bendahara keamanan, bukan kepada masing-masing RW di Perumahan Tompotika.

ADVERTISEMENT

"Makanya Pak Robert saya ajak ke sini ketemu. Tapi alhamdulillah sudah selesai, teman-teman sampaikan tidak ada lagi Surabaya yang seperti itu, salah penafsiran yang katanya RW-nya minta uang. Tapi dengan kesepakatan itu, tidak ada lagi yang diberikan ke RW, tapi Petra sendiri yang melakukan," jelasnya.

Sementara itu, Wadir Sarpras Petra Robertus Pranata mengatakan pihak sekolah Petra tidak lagi membayar iuran Rp 32 juta ke bendahara keamanan Perumahan Tompotika. Sebagai gantinya, CSR untuk pembersihan lingkungan sekitar dan bantuan keamanan akan disalurkan.

"Petra akan melakukan CSR, membenahi lalu lintas supaya tidak terjadi kemacetan. Kalau macet, supaya terurai lebih cepat. Nanti kerja sama dengan Dishub untuk memberikan perhitungan bagaimana caranya lalu lintas bisa lancar di daerah Tompotika," ujarnya saat ditemui detikJatim, Senin (5/8/2024).

Baca selengkapnya di sini.




(idh/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads