TNI Persilakan Joni Viral Panjat Tiang 17-an Tes Lagi: Persiapkan Syarat

TNI Persilakan Joni Viral Panjat Tiang 17-an Tes Lagi: Persiapkan Syarat

Jabbar Ramdhani - detikNews
Senin, 05 Agu 2024 21:32 WIB
Joni memanjat tiang bendera untuk memperbaiki pengait yang bermasalah saat upacara HUT ke-73 RI. (Screenshot video viral)
Joni memanjat tiang bendera untuk memperbaiki pengait yang bermasalah saat upacara HUT ke-73 RI. (Screenshot video viral)
Jakarta -

Pemuda NTT yang pernah viral memanjat tiang bendera saat upacara 17 Agustus mengaku gagal lulus tes masuk tentara. TNI mempersilakan pemuda bernama Joni Ande Kala atau Yohanes Gama Marschal Lau itu mendaftar lagi.

"Tidak usah patah semangat, masih terbuka lebar kesempatan bagi yang bersangkutan untuk ikut tes kembali di masa datang, sambil mempersiapkan diri memenuhi persyaratan-persyaratan yang mutlak dipenuhi sebagai seorang prajurit TNI AD," kata Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi dalam keterangan kepada detikcom, Senin (5/8/2024).

Joni mengikuti tes masuk TNI lewat jalur calon bintara prajurit karier (Caba PK) tahun anggaran (TA) 2024. Berdasarkan informasi di situs TNI AD, tes Caba PK TNI dapat diikuti seorang WNI hingga batas usia 22 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TNI AD mengungkap Joni tak lulus seleksi Caba PK 2024 karena ada syarat yang tidak terpenuhi. Joni tercatat dengan nama Yohanes Ande Kala yang lahir di Halimuti berumur 19 tahun dengan tinggi badan 155,8 cm.

"Tidak memenuhi syarat dari aspek tinggi badan minimal 160 cm untuk daerah tertinggal," tambahnya

ADVERTISEMENT

Joni pernah viral di media sosial (medsos) saat memanjat tiang setinggi 23 meter dan menyambungkan bendera yang terputus dalam upacara 17 Agustus 2018. Upacara kemudian berlanjut setelah bendera tersambung.

Aksi heroik Joni yang saat itu masih berstatus siswa SMP pun diganjar sejumlah penghargaan. Meski begitu, TNI AD menjelaskan dalam penghargaan tersebut tidak ada pernyataan Joni harus diterima menjadi anggota TNI sehingga panitia seleksi pun mengikuti syarat yang telah ditetapkan.

"Namun demikian piagam penghargaan tersebut tidak menyebutkan bahwa yang bersangkutan wajib diterima masuk TNI AD. Untuk menjadi prajurit TNI AD memang ada beberapa persyaratan dasar yang mutlak dipenuhi," jelas Brigjen Kristomei.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Warga Majalengka Bentangkan Merah-Putih Sepanjang 1 Km di Lemahsugih

[Gambas:Video 20detik]




Joni Viral Lagi

Kemunculan Joni kembali menarik perhatian warganet. Joni mengaku gagal saat mengikuti tes masuk TNI.

Joni lalu mengungkit janji yang pernah diucapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2018. Satu janji yang diungkit Joni ialah saat Jokowi menanyakan cita-citanya.

"Yang ketiga Bapak Presiden tanya lagi 'cita-cita kamu apa?'. Langsung saya menjawab 'cita-cita saya ingin menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia'," kata Joni dalam video beredar.

"Langsung dijawab Bapak Presiden 'sudah langsung daftar saja kamu ke pak panglima, langsung diterima'. Dari situ langsung saya juga bertemu Bapak Panglima TNI dan diprioritaskan untuk masuk tentara," tambahnya.

Joni mengaku tahun ini mengikuti tes untuk masuk TNI, namun gagal. Dia berharap bantuan dari Presiden hingga Panglima TNI agar dirinya diterima masuk tes TNI.

"Pada saat tahun 2024 saya mengikuti tes tapi gagal. Saya mohon bantuan kepada Bapak Presiden, Bapak Panglima dan juga jajarannya. Mohon bantuan meluluskan saya menjadi anggota TNI. Sekian dan terima kasih," harap Joni.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads