Driver ojek online mengeluhkan kemacetan imbas proyek galian di Kuningan, Jakarta Selatan. Kendaraan mengular sampai Jalan Mampang Prapatan Raya.
Pantauan di lokasi, sampai pukul 10.10 WIB, Senin (5/8/2024), macet masih terjadi di kawasan Kuningan, tepatnya di Jalan HR Rasuna Said. Kendaraan menumpuk di underpass Kuningan dan Mampang Prapatan.
Selain itu, antrean kendaraan terjadi bawah flyover Kuningan menuju Menteng. Proyek galian membuat jalan makin sempit sehingga tak bisa menampung volume kendaraan yang melintas.
Heri (43), salah seorang driver ojek online, mengeluhkan kemacetan itu berimbas pada pendapatannya. Dia mengaku tekor ongkos bensin jika kerap terjadi macet.
"Sehari itu biasanya saya modal bensin Rp 30 ribu. Tapi karena macet kayak gini di sini, saya jadi modal Rp 45 ribu buat bensin," kata Heri kepada wartawan.
Imbas kemacetan ini membuat bensin lebih cepat habis ketimbang menempuh perjalanan jauh. Belum lagi waktu yang dihabiskan di perjalanan bertambah.
"Kalau macet, (bensin) lebih boros, apalagi mobil. Kalau hujan lebih parah lagi macetnya. Pas macet itu misalnya, tripnya cuma 3 kilometer, ini jadi kayak 5 kilometer abis bensinnya," jelas Heri.
Dia mengaku tak bisa berbuat banyak ketika macet terjadi. Menurut dia, tak sedikit penumpang yang juga mengeluhkan macet imbas proyek galian.
"Penumpang mau gimana pun pengennya cepat. Padahal jalan macet, saya juga pengennya cepat, biar segera dapat orderan lagi," jelas dia.
Heri berharap proyek galian di Kuningan segera rampung. Apalagi kawasan Kuningan merupakan salah satu jalan protokol.
"Semoga cepetan kelar dah. Banyak yang make jalan ini," ucapnya.
(idn/idn)