Jokowi Kecam Keras Pembunuhan Ismail Haniyeh: Tak Bisa Ditoleransi

Jokowi Kecam Keras Pembunuhan Ismail Haniyeh: Tak Bisa Ditoleransi

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 01 Agu 2024 11:16 WIB
Jokowi
Jokowi (Foto: dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras serangan udara di Iran yang menewaskan pemimpin Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh. Jokowi mengatakan tindakan itu tidak bisa ditoleransi.

"Ya itu sebuah kekerasan, pembunuhan yang tidak bisa ditoleransi, dan terjadi di wilayah kedaulatan Iran," kata Jokowi di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Jokowi menekankan semua negara akan mengecam keras pembunuhan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira semua, termasuk Indonesia, mengecam keras kekerasan dan pembunuhan seperti itu," ujarnya.

Sebagai informasi, Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran ketika ia terbunuh dalam serangan udara Israel pada Rabu (31/7).

ADVERTISEMENT

Kelompok Hamas telah mengonfirmasi kematian Haniyeh. Hamas menyatakan Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di Teheran setelah menghadiri seremoni pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian.

Garda Revolusi Iran juga mengonfirmasi kematian Haniyeh dalam serangan di wilayahnya. Laporan kantor berita Iran, Fars News Agency, bahkan menyebut Haniyeh yang sedang berada di Teheran tewas akibat 'serangan rudal yang diluncurkan dari udara'.

Sejauh ini, pemerintah ataupun militer Israel belum secara resmi mengomentari kematian Haniyeh. Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, menyebutkan pembunuhan Haniyeh di Iran membawa perang melawan Israel ke 'level baru'. Brigade Ezzedine al-Qassam juga memperingatkan dampak lanjutan terhadap seluruh kawasan.

Simak juga Video 'Hamas soal Ismail Haniyeh Tewas: Israel Harus Membayar Harganya!':

[Gambas:Video 20detik]



(eva/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads