KBRI Beirut Minta WNI Keluar dari Lebanon!

KBRI Beirut Minta WNI Keluar dari Lebanon!

Isal Mawardi - detikNews
Kamis, 01 Agu 2024 08:49 WIB
Jakarta -

Situasi Lebanon kian panas setelah militer Israel melancarkan serangan ke Beirut hingga menewaskan komandan militer Hizbullah, Fuad Shukr. Seluruh WNI diminta keluar dari Lebanon.

"Dan (WNI) mempertimbangkan untuk keluar dari Lebanon untuk sementara waktu secara mandiri selama layanan penerbangan komersial masih tersedia," tulis tulis KBRI di Beirut dalam keterangannya, Kamis (1/8/2024).

"Kami juga mengimbau warga negara Indonesia yang memiliki rencana melakukan perjalanan ke Lebanon untuk menunda perjalanan hingga kondisi keamanan telah membaik," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para WNI diminta meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian serta bersiap dan mengantisipasi apabila terjadi eskalasi konflik. KBRI juga meminta seluruh WNI di Lebanon memastikan sudah memproses lapor diri kepada KBRI Beirut.

"Dengan pertimbangan buruknya kondisi keamanan di Lebanon Selatan (Saida, Hasbaya, Nabatiyeh, Marjeyoun, Tyre, dan Aitaroun), telah ditetapkan status Siaga I di wilayah tersebut sejak Oktober 2023. Dalam kaitan ini, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon Selatan untuk berlindung di KBRI Beirut (safe house)," tulis KBRI.

ADVERTISEMENT

KBRI mengingatkan para WNI di Lebanon untuk menghindari kawasan yang rawan, menyimpan barang dan dokumen berharga pada tempat yang aman, terus mencermati dan bersikap waspada atas perkembangan situasi keamanan setempat, antara lain dengan memantau media massa dan sumber informasi resmi otoritas setempat.

Lalu, jika sedang bepergian, para WNI diharapkan menjaga barang berharga, seperti paspor, dompet, dan handphone, dengan baik. Kemudian, segera mencari tempat berlindung dan hubungi 112 bila dalam keadaan darurat.

"Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, agar dapat segera menghubungi hotline KBRI Beirut melalui telepon maupun WhatsApp pada nomor +961 70817310," lanjutnya.

Sebelumnya, Israel membunuh Fuad Shukr di wilayah Beirut. Israel menuduhnya bertanggung jawab atas serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi, yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja.

"Jet-jet tempur angkatan udara Israel menghabisi komandan militer paling senior organisasi Hizbullah dan kepala unit strategisnya, Fuad Shukr, di wilayah Beirut," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/7).

(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads