Sharinc Live Music Cafe di Bogor Timur, Kota Bogor digeruduk kelompok ormas. Massa memprotes event bertema 'Beach Party' gara-gara dress code baju pantai yang disangka bikini.
Massa menggeruduk kafe tersebut pada Selasa, 30 Juli 2024 malam lalu. Massa memprotes soal dress code baju pantai yang diasumsikan 'bikini'.
Tak hanya itu, massa juga memprotes soal minuman bir yang dipromosikan pihak kafe. Pihak kafe pun meminta maaf lantas membatalkan event yang sedianya digelar pada Rabu (31/7) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi penggerudukan ormas ini viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat tangkapan layar postingan Instagram kafe soal acara dimaksud.
Postingan akun Instagram kafe menuliskan dress code untuk event 'Beach Party' ini adalah baju pantai. Dalam postingan video tersebut, massa menyampaikan protes karena kostum yang akan digunakan adalah baju pantai dan adanya minuman beralkohol (bir) yang disajikan di kafe tersebut.
Dalam video tersebut pengelola kafe menyampaikan permintaan maaf. Event 'Beach Party' ini sedianya diadakan pada Rabu (31/7) malam nanti. Berikut informasi selengkapnya yang dirangkum detikcom, Kamis (1/8/2024).
Massa Mengira Event Pakai Bikini
Kasatpol PP Kota Bogor Agustian Syach membenarkan soal kafe yang digeruduk ormas tersebut. Menurutnya, kedatangan ormas dipicu postingan di media sosial milik kafe yang akan menggelar pesta bernuansa pantai atau 'Beach Party'.
Agustian mengatakan ormas mengira dress code baju pantai di kegiatan tersebut diartikan dengan baju bikini atau pakaian seksi. Ormas kemudian datang dan meminta acara tersebut dibatalkan.
"Gara-gara ini (postingan 'Beach Party'). Warga mikirnya dress code baju pantai itu bikini," kata Agustian ketika dimintai konfirmasi, Rabu (31/7).
Dimintai konfirmasi terpisah, Kapolsek Bogor Timur Kompol Syaiful Fajar juga membenarkan peristiwa tersebut. Namun, menurutnya, kedatangan ormas hanya untuk klarifikasi dan meminta acara tersebut dibatalkan.
"Betul, itu kejadiannya semalam. Itu konfirmasi saja, jadi disangkanya ada kegiatan party, pakai bikini gitu, tetapi nggak ada kegiatannya," kata Syaiful.
Situasi Kondusif
Kompol Syaiful menyebut massa sempat bertemu dengan pihak pengelola dan mengecek langsung ke dalam kafe. Setelah dimediasi bersama, massa akhirnya membubarkan diri.
Syaiful mengatakan tidak ada kericuhan dalam kejadian itu. Dia juga memastikan situasi saat itu kondusif.
"Situasi kondusif, nggak ada ricuh-ricuh. Begitu kita dapat info, kita juga langsung respons, datang ke lokasi untuk antisipasi, tapi kondusif. Mereka datang untuk klarifikasi saja," kata Syaiful.
Baca selanjutnya: event 'Beach Party' dibatalkan.....
Event 'Beach Party' Dibatalkan
Event 'Beach Party' yang mengundang disc jokey (DJ) ini akhirnya dibatalkan. Menurut Kasatpol PP Kota Bogor Agustian Syach acara itu dibatalkan atas kesepakatan kedua belah pihak.
"Rencana kegiatannya (event Beach Party) malam ini. Sudah dikonfirmasi ke pengelola semalam, tapi akhirnya mereka sepakat membatalkan event tersebut," kata Agustian.
Penjelasan Manajemen soal Baju Pantai
Pengelola Kafe Sharinc di Bogor Timur, Kota Bogor, buka suara soal aksi ormas yang menggeruduk kafenya. Pihak kafe menyebutkan ormas salah persepsi soal dress code 'baju pantai' pada event 'Beach Party'.
"Event tersebut bukan seperti yang dibayangkan masyarakat, yang konotasinya beach party itu kita pesta menggunakan bikini itu, tidak begitu," ujar Manajer Operasional Sharinc Live Music Cafe, Nana Lucia Endah Ari saat dihubungi wartawan, Rabu (31/7).
Nana menjelaskan, tema 'Beach Party' yang diusung Kafe Sharinc merupakan acara live music dengan lagu-lagu khas pantai, seperti genre reggae dan lainnya. Baju pantai yang dimaksud pada flyer merupakan baju santai bernuansa pantai.
"Kita mengusung tema beach party itu dengan pemikiran, kita akan live music kemudian menikmati lagu-lagu seperti nuansa di pantai misalnya reggae, romantic song, seperti itu, jadi genre-genre (musik) ketika kita di pantai. Kemudian, berbusana kasual seperti baju Hawaii motif bunga-bunga, seperti itu maksudnya," kata Nana.
"Jadi hanya ada kesalahpahaman event yang kita buat. Kita ambil tema beach party dengan tujuan adalah menikmati lagu-lagu yang biasa kita nikmati ketika berlibur di pantai. Kemudian, dengan pakaian kasual atau kemeja pantai yang ceria, bukan seperti asumsi masyarakat itu, berbikini," sambungnya.
Nana menyebutkan pihaknya sudah berdialog dengan pihak ormas pada Selasa (30/7) malam tadi. Pihak kafe juga meminta maaf sudah menimbulkan kegaduhan.
"Kita ketemu semalam (dengan warga), mereka tanyakan dan klarifikasi. Saya jelaskan, saya juga ada permohonan maaf, bahwa Sharinc Live Music Cafe mendukung penuh untuk semua aksi untuk memberantas kemaksiatan," ucapnya.
Nana memastikan event tersebut batal digelar. Meski begitu, kafe tetap operasional seusai digeruduk massa.
"Kita tetap operasional malam ini, tetapi acara 'beach party'-nya batal," imbuhnya