Waspada! Ada Daycare yang Tidak Care

Detik Pagi

Waspada! Ada Daycare yang Tidak Care

A - detikNews
Kamis, 01 Agu 2024 07:58 WIB
Jakarta -

Viral kasus balita berusia 2 tahun diduga dianiaya pemilik tempat penitipan anak atau daycare di Depok, Jawa Barat. Yang mengejutkan, pemilik daycare berinisial MI itu dikenal sebagai influencer parenting.

Kuasa hukum korban, Leon Maulana Mirza, berharap kasus ini diusut tuntas. Ia pun meminta masyarakat ikut mengawal kasus ini.

"Karena kita ketahui bersama bahwa terduga merupakan salah satu influencer terkenal, dan bahkan memberikan sosialisasi terkait dengan parenting," kata Leon saat mendampingi RD (orang tua korban) ke KPAI, Selasa (30/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang tua meminta perlindungan kepada KPAI. Di sisi lain, orang tua korban juga menempuh jalur hukum atas penganiayaan yang dilakukan MI.

"Dan juga harapan kami dengan kita membuat pengaduan di KPAI ini, perkara proses yang berjalan, laporan polisi kita di Polres Depok yang berjalan dapat kita kawal secara bersama," ujar Leon.

ADVERTISEMENT

"Dapat kita awasi secara bersama dan semoga orang tua korban dapat diberikan perlindungan hukum dari KPAI dan lembaga instansi yang berwenang agar perkara ini dapat dituntaskan atau diselesaikan dan tidak ada kata maaf bagi pelaku kekerasan terhadap anak," tambahnya.

Orang tua korban telah menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Depok pada Rabu (31/7/2024). Hasil pemeriksaan sementara, korban setiap hari dititipkan di daycare WSI. Sampai akhirnya, korban mengalami kekerasan baik secara fisik maupun psikis.

Polisi menyebut orang tua korban mengetahui penganiayaan tersebut dari laporan mantan staf daycare.

"Jadi kasus daycare ini kejadiannya sebenarnya tanggal 10 Juni. Jadi udah satu bulan yang lalu. Terus tanggal 24 Juli itu dilaporkan salah satu staf yang ada di daycare," kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Rabu (31/7/2024).

"Kebetulan beliau ini sudah resign, dan melaporkan kepada orang tua korban bahwa anaknya sempat dilakukan kekerasan oleh pemilik daycare. Ini kemudian dilaporkan ke Polres tanggal 29 Juli," tambahnya.

Dari pengakuan orang tua korban, pelaku menendang dan menusuk anaknya. Bahkan korban ditendang perutnya sampai jatuh tersungkur.

"Tanggal 10 Juni 2024 itu, anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lalu ditendang perutnya sampai dia jatuh, sampai dia tersungkur. Lalu juga ada ditusuk di bagian punggung," kata ibunda korban.

Penganiayaan itu cocok dengan bukti-bukti yang dimilikinya. Korban sempat memar-memar sepulang dari daycare.

"Bukti itu cocok dengan bukti yang saya punya, yaitu foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari daycare," katanya.

Orang tua juga mendapatkan bukti rekaman CCTV. Dari rekaman CCTV itu terlihat korban mendapatkan penganiayaan dari MI.

"Setelah kami cek, bahwa memang ada bukti CCTV-nya," ucapnya.

Saat itu, orang tua korban sempat meminta konfirmasi terkait penganiayaan anaknya. Sebab, tubuh korban memar-memar sepulang dari daycare. Namun, pihak daycare membantah.

"Setelah kami tahu bahwa anak saya memar di bagian tubuhnya, itu kami konfirmasi ke pihak daycare dan mereka menyanggah," kata ibunda korban.

Sayangnya, kala itu orang tua korban belum memiliki bukti apa-apa. Mereka pun berpikiran positif 'mungkin anak sedang sakit'.

"Jadi, kami sebagai orang tua (saat itu) positive thinking bahwa itu memang anak saya memar itu karena sakit. Karena memang pada saat itu anak saya sedang demam," katanya.

Karena kasus ini ramai menjadi perbincangan warganet, Dinas Pendidikan Depok pun mengecek lokasi daycare.

"Perlu saya informasikan bahwasanya tadi pagi kami dapat laporan dari Pak Lurah bahwasanya di wilayahnya ada kejadian kekerasan yang dilakukan oleh pihak pengelola, sarana pendidikan, dalam hal ini adalah Wensen," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok Sutarno kepada wartawan di lokasi, Rabu (31/7/2024).

Dari hasil tayangan CCTV, penganiayaan itu dialami dua anak yang dilakukan seorang Wanita.

"Yang berikutnya kami juga membaca dari media, di samping laporan Pak Lurah. Yang berikutnya dilanjutkan juga melihat dari hasil tayangan. Di situ adalah diperoleh dari CCTV," jelasnya.

Sutarno bersama Lurah, RW, RT, dan TNI pun menyambangi lokasi daycare. Sayangnya, pemilik tak ada di lokasi dan sekolah sekaligus daycare tersebut tutup.

"Kenyataan saya mau menemui dari pemilik ataupun yang menyelenggarakan satuan pendidikan, bagaimana, hari ini adalah tutup. Insyaallah nanti di lain waktu tetap akan saya temui, kenapa itu bisa terjadi atas kekerasan pada anak didiknya yang dilakukan oleh guru ataupun sebagaimana tayangan yang ada di hasil CCTV," tutupnya.

Karena kasus ini, sejumlah orang tua waswas dan menarik anaknya dari daycare. Pembahasan selengkapnya terkait dugaan penganiayaan anak di daycare akan dikupas tuntas dalam program detikPagi edisi Kamis (1/8/2024).

Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"

(vrs/vrs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads