Penganiayaan Balita Bikin Waswas, Ortu Tarik Anaknya dari Daycare

Penganiayaan Balita Bikin Waswas, Ortu Tarik Anaknya dari Daycare

Devi Puspitasari - detikNews
Rabu, 31 Jul 2024 12:32 WIB
Penampakan daycare Wensen School di Depok
Penampakan daycare di Depok, lokasi diduga balita dianiaya. (Devi/detikcom)
Jakarta -

Dugaan penganiayaan terhadap balita berusia 2 tahun di tempat penitipan anak (daycare) di Harjamukti, Depok, bikin para orang tua waswas. Kejadian ini membuat dua orang tua siswa berniat menarik anaknya dari sekolah tersebut.

Diketahui, daycare WSI ini juga memiliki fasilitas untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak (TK). Salah satu orang tua murid PAUD yang meminta namanya diinisialkan O datang ke sekolah tersebut pagi tadi.

O berniat menarik anaknya dari sekolah tersebut. Ia khawatir kejadian penganiayaan balita terjadi pada anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya (mau narik anak). Ya karena ada kejadian ini ngeri ya, takutnya anak kita diapain," kata O kepada wartawan di lokasi, Rabu (31/7/2024).

Dia mengatakan anaknya baru bersekolah selama 5 hari. Tadinya, ia datang ke sekolah hari ini untuk meminta uang bayaran sekolah dikembalikan.

ADVERTISEMENT

"Iya 5 hari loh bayar full bayangin di sini masuknya Rp 3 juta, per bulannya Rp 500.000. Dia masuk sekolah itu ada bayaran tahunan sama bulanan, itu juga yang pengen saya tanyain apa bisa di-refund apa nggak, karena baru 5 hari juga saya masukin anak saya," jelasnya.

Di tempat yang sama, ortu murid lainnya, inisial A, mengatakan anaknya baru 2 minggu bersekolah di sekolah tersebut. Ia juga mengaku khawatir karena anaknya jadi sering nangis.

"Kebetulan anak saya di sini baru dua minggu, udah mengikuti 5 atau 6 sesi, sekolahnya itu hari Selasa, Kamis dan Jumat, kita sebagai orang tua ya panik juga. Anak saya sendiri pertama masuk sini nangis, wajarlah ya, baru perkenalan, kita nggak ada suudzon dalam hati, wah entar anak gimana di dalam," kata A.

"Cuma makin ke sini, udah feeling, bilang ke istri dari awal, kok anak nangis terus setiap mau masuk, timbullah berita itu, kita jadi penasaran," tambahnya.

Dia pun berencana menarik anaknya untuk tidak bersekolah lagi di sekolah tersebut. "Oh udah pasti, udah pasti, udah setop aja, saya sebagai kepala keluarga setop aja," tuturnya.

Dia mengatakan, usai viral penganiayaan tersebut, tak ada pemberitahuan mengenai aktivitas sekolah hari ini. Dia mengatakan pihak sekolah juga belum berkomunikasi dengan orang tua murid.

"Nggak ada (pemberitahuan), di grup juga sepi. Belum (ada komunikasi) dari pihak WSI juga tidak ada memberi tahu dan saya lihat Instagramnya ditutup komennya, setelah itu malah update," tutupnya.

(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads