Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menilai tagline paling otentik ialah 'Indonesia Raya' alih-alih 'Indonesia Maju' yang diusung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Waketum Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng, justru menginginkan kedua tagline itu seharusnya digabung.
"Saya sepakat untuk kedua tag line digabung menjadi satu," kata Mekeng kepada wartawan, Rabu (31/7/2024).
Mekeng menilai tagline 'Indonesia Raya' yang diusulkan Megawati dan tagline 'Indonesia Maju' yang diusung Jokowi memiliki keterkaitan. Dia berpendapat cita-cita besar 'Indonesia Raya' memuat aspek 'Indonesia Maju'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cita-cita besarnya tetap Indonesia Raya, tetap dalam Indonesia raya juga ada Indonesia Maju dalam segala aspek sehingga cita-cita pendiri dan pahlawan kita dalam melawan kolonialisme untuk merdeka tercapai," kata dia.
Megawati sebelumnya menyinggung soal tagline 'Indonesia Maju'. Megawati menilai tagline yang paling otentik, yakni 'Indonesia Raya'.
Awalnya, Megawati setuju jika 'Indonesia Raya' abadi di lagu 'Indonesia Raya'. Dia menyinggung saat ini beberapa negara kehilangan tanah airnya.
"Kalau tadi ada Indonesia Raya-nya harus abadi saya sangat setuju di nyanyian 'Indonesia Raya'. Kebayang tidak dalam ilmu geopolitik banyak bangsa yang kehilangan tempat tanah airnya, terpecah belah, seperti Palestina. Ini mudah-mudahan, sudah diterima di PBB dan segera menjadi anggota tetap," ujar Megawati di Mukernas Perindo, Selasa (30/7).
Megawati kemudian menyinggung tagline 'Indonesia Maju'. Megawati mengaku sudah menyampaikan ke Presiden Jokowi kenapa tidak memakai tagline 'Indonesia Raya' saja.
"Saya mengatakan tidak konsisten, saya bilang pada Pak Jokowi kenapa sih mesti Indonesia Maju, mbok ya sudah Indonesia Raya, itu yang diharapkan, diinginkan pendiri kita. Jadi Bung Karno kan selalu mengatakan waktu itu, saya masih SD, kamu mesti ingat kalau kita merdeka ini tujuannya adalah menuju ke sana," jelas Mega.
(fca/rfs)