Mantan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengikuti seleksi tes tertulis calon anggota Kompolnas hari ini. Anam mengatakan, dalam tes tertulis ini, dia menulis gagasannya tentang akuntabilitas.
"Walaupun saya memilih salah satu tema, salah satu topik di antara 3 itu, tapi saya menuliskannya soal akuntabilitas. Nah, terpaksa lah saya menulis akuntabilitas, karena itu ngomongin 3 hal itu, itu salah satu tema besar yang bisa ngomong semuanya," kata Anam di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).
"Nah akuntabilitas salah satunya diukur dengan sarana dan prasarana ada atau tidak. Nah, itu yang saya dorong, jadi saya itu gedenya ngomong soal akuntabilitas, akuntabilitas itu tidak hanya soal pertanggungjawaban tapi soal pelibatan masyarakat," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anam menilai Kompolnas dan kepolisian saling memiliki keterkaitan. Dia mengatakan keduanya tidak bisa berdiri sendiri.
"Karena kalau berdiri sendiri, dalam praktik saya berhubungan dengan Kompolnas itu nggak bisa berdiri sendiri dulu. Jadi nggak mungkin kita bisa mewujudkan akuntabilitas untuk respons keluhan masyarakat kalau kita juga tidak memastikan polisi profesional," paparnya.
Anam mengatakan Kompolnas harus bisa memastikan Polisi profesional. Namun, menurut dia, hal itu akan sulit terwujud jika sarana prasarana kepolisian tidak ada.
"Jadi nggak mungkin dikatakan misalkan Kompolnas itu bisa kerjanya baik, nggak mungkin polisi bisa dikatakan kerjanya dengan baik, kalau salah satu kebutuhan masyarakat tidak terjawab," ujarnya.
Menurutnya, Kompolnas harus memiliki kebermanfaatan terhadap masyarakat dan polisi. Anam mengaku memiliki komitmen mendorong tata kelola Kepolisian dengan lebih baik.
"Minimal tidak ada lagi tagar no viral no justice misalnya. Atau Kompolnas juga bisa semakin lama semakin mandiri, semakin profesional, sehingga apa-apa yang dilakukan bisa bermanfaat bagi masyarakat, bermanfaat juga bagi Kepolisian," ungkapnya.