Haedar Ungkap Muhammadiyah Kaji Kelola Tambang 2 Bulan Lebih, Ada Pro-Kontra

Haedar Ungkap Muhammadiyah Kaji Kelola Tambang 2 Bulan Lebih, Ada Pro-Kontra

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Minggu, 28 Jul 2024 13:16 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar NashirΒ di acara Munas Tarjih XXXII di UMPP Pekajangan, Kabupaten Pekalongan, Jumat (23/2/2024).
Haedar Nashir. (Robby Bernardi/detikJateng)
Jakarta -

Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pihaknya telah melakukan kajian dalam menyikapi tawaran pemerintah terkait pengelolaan tambang. Haedar mengatakan kajian dilakukan selama dua bulan lebih diwarnai pro dan kontra di internal.

"Khusus tentang tambang, kami memang sebagaimana karakter kami, Muhammadiyah, ketika ada tawaran resmi yang tentu ini punya political will yang baik dari pemerintah, tidak serta merta menerima tapi juga tidak serta merta langsung menolak," kata Haedar dalam konferensi pers, Minggu (28/7/2024).

Haedar menegaskan pihaknya selalu menerapkan disiplin ilmu dalam setiap pergerakan Muhammadiyah. Muhammadiyah, kata Haedar, juga mencermati konteks kehidupan masyarakat di tingkat lokal hingga nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kami selalu punya prinsip menerima menolak dan melakukan langkah apapun dalam pergerakan Muhammadiyah itu harus berdasarkan oleh ilmu yang diajarkan oleh Islam. Juga berbasis pada pemikiran-pemikiran Muhammadiyah yang kita popularisasikan yakni berbasis pada pandangan Islam berkemajuan," ujar Haedar.

"Serta juga melihat berbagai konteks kehidupan, di tingkat baik lokal maupun nasional, maka Muhammadiyah selama dua bulan lebih itu memang mengkaji masalah pengelolaan tambang ini," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Haedar menyebut kelompok kontra memiliki banyak argumentasi, antara lain terkait masalah lingkungan dan pengelolaan tambang yang berpotensi menimbulkan masalah. Sementara, pihak yang pro, disebut memiliki argumentasi mengenai fakta-fakta yang ada di lapangan tentang nilai positif dari pengelolaan tambang.

"Ada aspek-aspek yang sekaligus juga kelompok-kelompok yang kontra tapi juga punya argumen masalah lingkungan, masalah yang menyangkut nasib masyarakat setempat, juga menyangkut pengelolaan tambang yang ilegal, pengelolaan tambang yang punya potensi punya banyak problem, dan lain sebagainya," ujar Haedar.

"Bahkan ada juga sebagian kecil kelompok yang kemarin demo, kami terbiasa dengan situasi seperti itu, demo maupun kritik sekeras apapun kami hadapi secara moderat. Begitu juga ada pandangan yang pro, pandangan-pandangan konstruktif dengan berbagai argumen, bahkan data, dan fakta yang hidup tentang nilai positif dari pengelolaan tambang ini," lanjutnya.

(fca/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads