Ketum MUI: Sekarang Banyak Paham Atas Nama Islam tapi Menyimpang

Ketum MUI: Sekarang Banyak Paham Atas Nama Islam tapi Menyimpang

Mulia Budi - detikNews
Sabtu, 27 Jul 2024 02:13 WIB
Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar (dok MUI)
Foto: Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar (dok MUI)
Jakarta -

Ketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar menyebut saat ini banyak paham yang mengatasnamakan Islam. Tapi, kata dia, sejumlah paham itu justru menyimpang dari prinsip Islam.

"Banyak sekarang ini paham-paham atas nama Islam tapi menyimpang dari prinsip-prinsip Islam yang sebenarnya," kata Anwar dalam pidatonya di acara Milad ke-49 MUI di Hotel Borobudor, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024).

Anwar tak menjelaskan detail soal paham menyimpang tersebut. Menurutnya, penanganan fenomena paham yang mengatasnamakan Islam tapi menyimpang itu menjadi tugas bersama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini yang harus menjadi pekerjaan rumah bagi kita semuanya," ucapnya.

Dia mengatakan paham yang menyimpang itu harus diluruskan. Anwar menyebut Islam mengajarkan sikap mengayomi, melindungi hingga merangkul.

ADVERTISEMENT

"Lebih-lebih atas nama ajaran Islam, kemudian menyimpang jauh dari ajaran Islam, harus kita ke tengah kan menjadi Islam moderat, Islam yang mengayomi, Islam yang melindungi, Islam yang merangkul," ujarnya.

Lebih lanjut, Anwar menilai penting upaya menyelamatkan bangsa dari paham yang merusak. Dia mengatakan hal itu menjadi tugas semua pihak termasuk para ulama.

"Ini tugas kita para ulama," imbuhnya.

Untuk diketahui, acara tasyakuran Milad ke-49 MUI digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Tema dalam acara tasyakuran itu adalah 'MUI Berkhidmat untuk Kemaslahatan Umat dan Keharmonisan Bangsa'.

(mib/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads