Warga Minta Kawasan Monas Dibuka Sampai Malam

Warga Minta Kawasan Monas Dibuka Sampai Malam

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Jumat, 26 Jul 2024 18:18 WIB
Monas tengah menjadi sorotan karena waktu operasional yang hanya sampai pukul 16.00 WIB. Begini suasana saat warga satu-persatu meninggalkan kawasan (Belia/detikcom)
Monas tengah menjadi sorotan karena waktu operasional yang hanya sampai pukul 16.00 WIB. Begini suasana saat warga satu per satu meninggalkan kawasan. (Belia/detikcom)
Jakarta -

Jam operasional Monumen Nasional (Monas) hanya sampai pukul 16.00 WIB. Pengunjung berharap jam operasional Monas bisa sampai malam.

Salah seorang warga bernama Ratna (38) mengaku bingung dan tak tahu soal jam operasional baru Monas setelah pandemi COVID-19. Dia mengatakan sempat diarahkan untuk keluar karena jam operasional akan berakhir.

"Iya nggak tahu, makanya tadi bingung, kok disuruh keluar. Terus tadi dibilangin, katanya di pintu depan ada spanduk katanya buka sampai jam 4 sore doang," kata Ratna saat ditemui di kawasan Monas, Jumat (26/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratna mengatakan, sebelum adanya wabah COVID-19, warga masih bisa mengunjungi kawasan Monas hingga malam hari. Ia pun mengakui kawasan Monas lebih nyaman dinikmati saat sore hari.

"Waduh, terakhir ke Monas memang sebelum COVID-19 ya, dan memang itu masih buka sampai malam, banyak hiburan juga,"ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Ini kan bisa dibilang ruang terbuka hijau ya. Kalau bisa, ya jangan terlalu cepat tutupnya. Padahal menikmati suasana Monas lebih enak sore, lebih adem. Buat orang pulang kerja, melepas penat kan juga bisa di sini. Dari pada macet-macetan mending ke Monas dulu gitu," sambungnya.

Ratna berharap, jam operasional Monas diperpanjang, terlepas dari kawasan Monas berada di ring 1. Selain itu, ia merindukan berbagai macam hiburan yang disediakan di Monas, seperti air mancur menari.

"Mungkin bisa agak diperpanjang ya jam operasionalnya. Dari dulu kan Istana juga di situ, nggak pindah-pindah. Kenapa baru setelah COVID dibatasinya. Bisa saja penjagaannya diperketat, nggak apa, yang penting warga masih bisa menikmati," ungkapnya.

"Adain lagi hiburan malam, air mancur menarinya dinyalain lagi. Jangan cuma pas ada acara gede saja," imbuhnya.

Senada dengan Ratna, Ibnu (55) menyayangkan Monas tutup pukul empat sore. Ia tidak setuju Monas tutup lebih awal, karena sore hari merupakan waktu yang pas untuk warga Jakarta menikmati suasana kota di ruang terbuka hijau.

"Ya kenapa tutup jam 4 (sore) ya. Sayang aja sih kan masih sore. Orang-orang yang ke Monas jam segini ya karena mau menikmati suasana Monas, adem, nggak panas. Kok malah udah ditutup. Sayang aja sih," kata Ibnu.

Ibnu berharap agar pemerintah dapat mengembalikan jam operasional Monas hingga malam hari. "Harapannya ya dibuka lagi sampai malam, karena yang mau nikmati suasana Monas tiap hari kan bukan cuma orang yang karyawisata atau pengunjung asing. Orang habis pulang kerja atau sebatas ingin jalan-jalan juga kan enakan sore," tuturnya.

Sementara itu, warga lain Andri (30) mengaku setuju dengan kebijakan itu. Menurutnya sudah pas, jam operasional Monas hanya sampai pukul 16.00 WIB.

"Setuju-setuju aja sih. Karena kan dekat dengan ring 1. Penjagaan harus lebih ketat ya. Apalagi di Patung Kuda kan sering ada demo. Mungkin itu salah satu pertimbangan juga kenapa sekarang sampai jam 4 doang. Belum lagi warganya mungkin buang sampah sembarangan, PKL juga nggak teratur," kata Andri.

Ia pun mengatakan, jika jam operasional Monas ingin dikembalikan seperti sebelum pandemi COVID-19, warga harus bisa berbenah diri untuk menjaga lingkungan dengan tidak buang sampah sembarangan.

"Saya setuju juga Monas itu dibuka untuk umum bahkan tanpa pembatasan jam. Tapi kalau dipikir, sebelum COVID, Monas itu terkenalnya banyak sampah, PKL liar, terus ada, mohon maaf, kondom berserakan," ujarnya.

"Di satu sisi pengunjungnya juga harus belajar dari pengalaman, jadi nggak hanya protes-protes tapi masih nyampah, masih merusak rumput," lanjutnya.

Andri menilai masih banyak warga yang tak sadar akan kebersihan. Sebab, salah satu hal yang membuat dirinya setuju soal jam tutup Monas lebih cepat adalah, tidak adanya kesadaran warga Jakarta untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan aman.

"Kita boleh menuntut hak kita untuk ruang terbuka hijau. Tapi masalahnya berapa banyak dari kita punya rasa tanggung jawab menjaga ruang terbuka hijau itu nggak, gitu. Kadang sudah disediakan tong sampah saja, tapi tetap buang sampahnya sembarangan," ucapnya.

"Kalau mau Monas buka sampai malam, edukasi masyarakat untuk menjaga kebersihan Monas. Kalau jadi PKL harus mau diatur kegiatan jualannya, dan jangan sampai ada kasus asusila," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads