Selain bahaya gadget, Adhy mengungkapkan pemerintah daerah masih memiliki pekerjaan rumah lainnya, yakni menurunkan angka perkawinan dini, atau bahkan ditiadakan. Tak hanya itu, menjaga asupan gizi serta kualitas pendidikan setiap anak juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan.
"Semua ini vital, sebab mereka yang akan mewujudkan Indonesia Emas 2045 pada akhirnya. Ini berarti, tongkat estafet kepemerintahan negara berada di tangan mereka," paparnya.
"Jawa Timur itu jumlah anak-anaknya hampir 10 juta. Maka nanti yang meneruskan pembangunan ke depan, yang menjadi pejabat dan tokoh masyarakat setempat adalah anak-anak ini. Jadi mereka ini harus kita jaga," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Kepala Dinas P3AK Prov. Jatim Tri Wahyu Liswati mengatakan 38 kabupaten/kota di Jawa Timur seluruhnya merupakan area Layak Anak. Bahkan, tidak ada daerah yang memiliki predikat Pratama sehingga semuanya tersebar di tingkat Madya, Nindya, dan Utama.
Ia menambahkan, Kota Surabaya akan ditetapkan sebagai Kota Layak Anak atau Child Friendly City tingkat dunia yang nantinya juga akan tergabung dalam Child Friendly City Initiative (CFCI).
"Ini bukti upaya kita memfasilitasi anak-anak kita. Agar setiap anak memiliki kesempatan emas untuk menjemput impian mereka masing-masing dalam suasana yang aman dan nyaman. Maka ini membutuhkan kesadaran dan peran aktif setiap individu untuk mewujudkannya," jelasnya.
Sebagai informasi, peringatan Hari Anak Nasional di Jatim berjalan meriah dan menyenangkan. Terdapat penyampaian Suara Anak Provinsi Jawa Timur 2024 yang dikemas dengan teatrikal yang dimainkan oleh Forum Anak Jawa Timur. Setelahnya, mereka menyerahkan hasil suara anak berupa piagam kepada Pj. Gubernur Jatim,Adhy Karyono.
Adhy lalu mengajak para peserta untuk Salam Kawitan serta membunyikan kitiran secara serentak sambil mengibarkan merah putih. Bersama-sama, mereka juga menyanyikan lagu Bendera. Ia juga mengajak anak-anak memainkan berbagai macam permainan tradisional seperti padang bulan, permainan sarung, gasing, dolanan tembang dan membuat mainan wayang bambu.
Dalam kesempatan tersebut, Adhy juga memberikan piagam penghargaan apresiasi kepada anak-anak berprestasi. Beberapa di antaranya, pemenang lomba Gelora Karya Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (Lokarya AMPK) Disabilitas kategori individu dan kelompok, lomba Antologi Cerita Pendek, lomba Digital Design Poster Competition 'Wujudkan Jatim Semakin Layak Anak', serta lomba Video Aspirasi bertemakan 'Perkawinan Usia Anak'.
Tak lupa, ia juga memberikan penghargaan kepada dunia usaha dan kelompok masyarakat peduli anak di antaranya, PT. Wings Surya, Bank Jatim dan Kampung Lali Gadget.
(akn/ega)