Kebiasaan Rumah Tangga Dinilai Jadi Kunci Penanganan Sampah di Indonesia

Kebiasaan Rumah Tangga Dinilai Jadi Kunci Penanganan Sampah di Indonesia

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 25 Jul 2024 17:36 WIB
Kebiasaan Rumah Tangga Dinilai Jadi Kunci Penanganan Sampah di Indonesia (dok.ist)
Foto: Kebiasaan Rumah Tangga Dinilai Jadi Kunci Penanganan Sampah di Indonesia (dok.ist)
Jakarta -

Pemilahan sampah di tingkat rumah tangga disebut menjadi kunci utama penanganan sampah di Indonesia. Keberhasilan pemilhan sampah rumah tangga juga dinilai meningkatkan efisiensi pengolahan sampah.

"Seperti di negara maju, keberhasilan pemilahan sampah oleh rumah tangga sangat menentukan pengurangan aliran sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah," ujar Presiden INADATA Consulting, Elwin Tobing, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (25/7/2024).

Hal ini juga diketahui disampaikan Elwin dalam workshop 'Waste Management Ecosystem' di University of California Irvine, Amerika Serikat, pada 13-21 Juli 2024. Workshop ini juga disebut dihadiri pimpinan beberapa kota Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas pimpinan daerah dalam penanganan sampah dari hulu hingga hilir, termasuk daur ulang dan pendidikan masyarakat, dengan belajar praktik terbaik dari AS.

Hal senada disampaikan oleh Direktur Penanganan Sampah KLHK, Novrizal Tahar. Novrizal mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan menutup semua TPA open dumping pada tahun 2030 dan fokus pada controlled landfill atau sanitary landfill.

ADVERTISEMENT

"Mengurangi aliran sampah ke TPA dengan meningkatkan daur ulang serta pengomposan adalah langkah penting untuk mencapai hal ini," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Sampah dan Daur Ulang Orange County, California, Tom Koutroulis menjelaskan bahwa di California sendiri ditargetkan aliran sampah ke TPA akan berkurang drastis. Salah satu upaya mencapainya adalah dengan pengurangan pembuangan sampah organik sebesar 75% dari level tahun 2014 pada tahun 2025.

"Orange County berpenduduk 3,2 juta dan memproduksi 16,5 ribu ton sampah setiap harinya. Tetapi, kami sudah berhasil mencapai target tersebut, terutama karena partisipasi rumah tangga memilah sampah mereka. Jadi kunci keberhasilan penanganan sampah adalah di hulunya," kata Tom.

Program INADATA didukung oleh Menteri KLHK juga mencakup studi lapangan ke TPA Frank Bowerman di Irvine, yang merupakan TPA yang direkayasa dengan teknologi canggih untuk pengelolaan sampah yang aman dan efisien secara lingkungan.

"Meski TPA ini masih bisa beroperasi sampai 45 tahun ke depan, tetapi TPA harus menjadi alternatif terakhir, bukan yang pertama, dalam penanganan sampah," kata David Tieu, manajer TPA Frank Bowerman.

(dwia/dwia)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads