Polisi: Gowes di Sudirman Lewat Jam 6 Hari Kerja Wajib di Jalur Khusus

Polisi: Gowes di Sudirman Lewat Jam 6 Hari Kerja Wajib di Jalur Khusus

Wildan Noviansah - detikNews
Rabu, 24 Jul 2024 16:39 WIB
The pack rides during the third stage of the Tour de France cycling race over 230.8 kilometers (143.4 miles) with start in Piacenza and finish in Turin, Italy, Monday, July 1, 2024. (AP Photo/Jerome Delay)
Ilustrasi pesepeda road bike (Foto: AP/Jerome Delay)
Jakarta -

Video viral memperlihatkan seorang pesepeda road bike protes karena dilarang bersepeda lewat dari jam 6 pagi pada hari kerja di Jalan Sudirman, Jakarta. Polisi mengingatkan aturan pesepeda wajib kembali ke jalur khusus setelah pukul 06.00 WIB pada hari kerja Senin sampai Jumat.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan pesepeda diperbolehkan menggunakan jalan raya Sudirman-Thamrin pada hari kerja sampai pukul 06.00 WIB pagi. Lewat dari itu, pesepeda wajib kembali menggunakan jalur khusus sepeda yang sudah disediakan.

"Mereka mau berolahraga, silakan di Sabtu-Minggu, dan jalur sepeda kan sudah ada. Kalau hari biasa, Senin sampai Jumat, kalau sudah di atas jam 6, wajib masuk jalur sepeda. Kan sudah ada jalur sepedanya dan jalur umum untuk masyarakat yang akan beraktivitas untuk bekerja," kata Latif kepada wartawan, Rabu (24/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latif meminta para pesepeda mematuhi aturan dan sama-sama menghargai para pengguna jalan lainnya. Hal tersebut penting demi keselamatan dalam berlalu lintas.

"Kan sudah kita buat aturan. Kalau mau bersepeda di jalan umum sebelum jam 6 (pagi), silakan. Kita saling menghargai kepentingan, janganlah kita... kasihanlah kita sama orang yang kau mencari nafkah," katanya.

ADVERTISEMENT

"Pesepeda ini kalau di jalur umum kan sangat berbahaya, makanya sudah disampaikan, ada jalur sepeda, silakan menggunakan jalur sepeda. Itu jamnya sudah padat, kan kasihan sepeda motor yang mengejar waktu ke tempat mencari nafkah," tambahnya.

Viral di Medsos

Perselisihan terjadi antara personel Polisi Lalu Lintas (Polantas) dan pesepeda road bike di Jalan Jenderal Sudirman viral di media sosial. Pesepeda tersebut protes karena dilarang bersepeda di jalan raya lewat dari jam 6 pagi.

Dalam video yang beredar seperti dilihat detikcom, Rabu (24/7/2024), terlihat Polantas memberhentikan rombongan pesepeda yang melaju di jalan protokol. Pihak kepolisian mengarahkan mereka untuk kembali ke jalur sepeda lantaran waktu berolahraga di jalan raya sudah berakhir.

Sebagai informasi, pada hari kerja Senin-Jumat, para pesepeda yang melintas di jalan raya di Jakarta dibatasi hanya sampai pukul 06.00 WIB. Setelah pukul 06.00 WIB, para pesepeda diwajibkan masuk ke jalur khusus sepeda yang sudah disediakan.

Saat itu salah seorang pesepeda ngotot ingin gowes di Jalan Jenderal Sudirman, alih-alih menggunakan jalur sepeda. Sementara itu, arus lalu lintas di jalan sudah ramai dilalui kendaraan bermotor.

Perselisihan pun terjadi, bahkan pesepeda meminta waktu berolahraga ditambah melebihi aturan yang ada. Pesepeda tersebut ngotot berkendara di jalan raya, namun petugas mengarahkan untuk melintas di jalur sepeda.

"Saya minta kami masih diberikan waktu, Pak. Saya berangkat dari masjid selesai azan jam 04.45 WIB, saya berangkat jam 5 pagi. Saya berusaha untuk olahraga di sini, hanya empat putaran. Ini adalah tempat yang paling aman buat sepeda, Pak. Kenapa jam 6 kami dihalang-halangi, Pak. Jalannya di sini sebentar, Pak. Aturan itu harus diubah," kata pesepeda.

"Kalau Bapak minta (aturan) diubah, jangan ke kami, Pak," jawab Polantas.

"Ke siapa saya mesti ngomong, Pak?" timpal pesepeda.

"Ke Pemda," jawab Polantas.

"Pemda mana? Saya mesti surat ke siapa," tanya pesepeda.

"Ke Pemda, ke gubernur," jawab Polantas.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman angkat bicara terkait peristiwa yang terjadi. Latif menyebut pihak kepolisian mengarahkan pesepeda untuk menggunakan jalur khusus sesuai aturan yang ada.

"Kalau kami bukan cekcok, kami hanya ngasih arahan. Kalau ada masyarakat nggak mau peduli, berarti orang itu nggak mau peduli sama orang lain, hanya mementingkan dirinya sendiri," kata Latif Usman saat dihubungi, Rabu (24/7).

(wnv/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads