Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Dirut PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi ke Istana Negara, Jakarta. Dwiyana mengatakan Jokowi ingin mengetahui terkait tren penggunaan kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung.
"Ada beliau ingin melihat tren penumpang gimana. Kemudian, terkait infrastruktur, jalan akses, semua dievaluasi," kata Dwiyana kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2024).
Dwiyana mengatakan Jokowi juga menawarkan bantuan dari pemerintah terkait kereta cepat. Pada intinya, pihaknya melaporkan evaluasi perihal kereta cepat Whoosh yang diresmikan pada Oktober 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya wis, pokoknya evaluasi kereta cepat Whoosh, tren penumpang berapa, perkembangannya. Apa yang dibutuhkan dukungan dari pemerintah apa, misal kayak jalan akses dan segala macem," ujarnya.
"Kemudian nanti kerja sama dengan pihak Tiongkok ke depan apa lagi, evaluasi atas kinerja sekarang, karena pihak Tiongkok yang lebih memiliki pengalaman terkait masalah safety operasi pelayanan," lanjut Dwiyana.
Senada, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan hal yang sama. Kartika mengatakan pihaknya menyampaikan perkembangan kereta cepat dan LRT.
"Ya kami update aja ke Pak Presiden mengenai kinerja KAI dan kereta cepet sama LRT itu aja," kata Kartika.
Kartika menyebutkan penumpang kereta cepat sudah mencapai 24 ribu penumpang dan LRT 80 ribu. Ke depan, pihaknya akan terus menambah frekuensi operasional kereta.
"Kalau traffic kan kemarin kereta cepat udah sempat mencapai 24 ribu, kalau di LRT udah mencapai 80 ribu. Nah kita akan tambah terus jumlah kereta beroperasi. Kalau di kereta cepat itu dari sekarang 48 jadi 62, yang LRT dari 20 ya kita tambah menjadi 27. Jadi frekuensi kita tambah. Harapannya penumpangnya juga makin banyak," ujarnya.
Lihat juga Video: Mengintip Pelatihan Puluhan Calon Masinis Kereta Cepat Whoosh