Bos aksesori, Asep Saepudin (43), tewas dibunuh istri, anak, dan pacar anaknya. Pembunuhan Asep ini terbongkar dari tagihan pinjaman online (pinjol).
Dalam kasus ini, polisi menetapkan istri Asep bernama Juhariah (45), putri Asep bernama Silvia Nur Alfiani (22), dan pacar Silvia, Hagistko Pramada (22), sebagai tersangka. Ketiganya bersekongkol membunuh Asep dengan motif yang berbeda.
Kematian Asep ini menimbulkan kecurigaan di keluarganya. Adik Asep bernama Yudi merasa kematian kakaknya itu janggal, terlebih setelah dia mendapatkan telepon dari pinjol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ada telepon dari pinjol kalau Mas Asep ada pinjaman. Saya bilang Mas Asep sudah meninggal, nanti saya beresin semua," kata Yudi saat ditemui di Kampung Serang, Desa Taman Rahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Selasa (23/7).
Yudi merasa heran bagaimana bisa Asep mengajukan pinjaman ke pinjol, padahal sudah meninggal dunia. Dia lantas mengecek mutasi rekening milik Asep dan menemukan ada dana masuk dari pinjol.
"Terus ditanya 'meninggal tanggal berapa?'. Saya bilang 'tanggal 27'. Dari pinjol itu bilang 'tanggal 27 itu ada pencairan dana'," ucap Yudi.
"Dari situ saya timbul kecurigaan. Saya sampai cek mutasi almarhum, ternyata ada dua transaksi uang masuk dari aplikasi pinjol, totalnya Rp 56.500.000 di tanggal 27 itu," jelasnya.
Saldo Rp 53 Ribu di Rekening Asep
Pada hari yang sama Asep meninggal, Yudi juga menemukan ada transfer uang puluhan juta rupiah ke rekening keponakannya, yaitu Silvia (anak Asep). Hingga saldo di rekening Asep tersisa puluhan ribu.
"Setelah itu, ada uang keluar ke anaknya atas nama Silvi senilai Rp 54 juta. Hari berikutnya ada uang keluar lagi Rp 10 juta sampai sisa saldo di rekening almarhum itu cuma Rp 53 ribu," jelas Yudi.
Yudi mengaku sempat bertanya lebih dalam kepada Silvia mengenai uang pinjol hingga urutan kejadian Asep meninggal dunia. Namun anak perempuan dari Asep itu tak menjawab secara lugas.
"Akhirnya ya itu terkuaknya pas pinjolnya itu telepon ada transaksi di tanggal 27. Dari situ saya cari mutasi segala macem. Padahal 27 itu almarhum meninggal, tapi dari aplikasi bilang ada pencairan dana," kata Yudi.
Atas kejanggalan transaksi dan mutasi rekening itu, Yudi pun membuat laporan kepada polisi mengenai dugaan pembunuhan yang dialami oleh kakaknya.
"Habis itu saya langsung laporkan ke pihak kepolisian," ucapnya.
Simak juga Video: Efek Pinjol Macet Bikin Nggak Bisa KPR