Menko Perekonomian Airlangga: Family Office Masih Belajar

Menko Perekonomian Airlangga: Family Office Masih Belajar

Taufiq Syarifudin - detikNews
Selasa, 23 Jul 2024 14:53 WIB
Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (Kemenko Perekonomian)
Jakarta -

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah masih mempelajari pembentukan family office. Belum diketahui pasti kapan pembentukannya dimulai.

"Family office masih belajar," kata Airlangga Hartarto kepada wartawan di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2024).

Family office merupakan firma penasihat manajemen kekayaan yang melayani individu atau keluarga yang memiliki aset kekayaan sangat tinggi. Ada tim spesialis khusus yang melayani para individu atau keluarga super tajir ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hal ini firma yang menawarkan family office akan memberi pelbagai layanan mulai dari perencanaan keuangan dan manajemen investasi, pembelian asuransi, perencanaan transfer kekayaan atau warisan, layanan pajak, dan banyak lagi. Di luar itu family office juga dapat menangani masalah non-keuangan seperti urusan pendidikan, perencanaan liburan, dan berbagai urusan rumah tangga.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pembentukan family office sebelum Oktober 2024. Dengan demikian, pembentukan family office ini sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) habis.

ADVERTISEMENT

Lantas, apakah perlu pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk memfasilitasi family office ini?

Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin menjelaskan, pembentukan KEK mulanya untuk sektor industri dan pariwisata. Namun, kini berkembang pada bidang kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi digital.

Dia mengatakan, sektor-sektor tersebut mendapatkan insentif yang sama seperti industri dan pariwisata. Adapun insentif untuk KEK antara lain tax holiday dan tax allowance, PPN tidak dipungut, kepabeanan dan cukai, PPnBM tidak dipungut, penangguhan bea masuk, dan lain sebagainya.

Rizal mengatakan, KEK untuk jasa keuangan belum ada saat ini. Namun, dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan untuk dibentuk.

"Hanya saja mungkin untuk yang jasa keuangan itu belum memang tapi tidak tertutup kemungkinan nantinya akan bisa berkembang atau dikembangkan menjadi salah satu KEK. Cuma sampai saat ini juga belum dan belum ada yang mengusulkan," katanya di kantornya, Jakarta, Senin (22/7).

Luhut mengatakan pembentukan family office ditargetkan sebelum Oktober 2024. Hal disampaikan Luhut setelah bertemu pemerintah Abu Dhabi untuk mengambil pengalaman terkait pembentukan family office.

"Sekarang bicara minimum berapa yang harus mereka masukan, berapa yang harus mereka investasikan, dan berapa pegawai yang me-run office-nya di sini, itu saya kira teknis, tetapi ini harus selesai sebelum Oktober," kata dia usai peluncuran Sistem Informasi Pengelolaan Mineral dan Batu Bara (Simbara) untuk komoditas nikel dan timah, di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (22/7).

Simak juga 'Luhut Sebut Ada Keluarga Kaya dari Luar Negeri Daftar Family Office':

[Gambas:Video 20detik]



(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads