Dalih Istri-Anak Pakai Helm Saat Bunuh Bos Aksesori Bekasi agar Dikira Rampok

Dalih Istri-Anak Pakai Helm Saat Bunuh Bos Aksesori Bekasi agar Dikira Rampok

Wildan Noviansah - detikNews
Selasa, 23 Jul 2024 11:30 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi garis polisi (Rachman Haryanto/detikcom)
Bekasi -

Polisi mengungkap Juhariah (45) dan Silvia Nur Alvian (22) memakai helm saat membunuh Asep Saepudin (43), bos aksesori di Setu, Kabupaten Bekasi. Mereka memakai helm agar dikira rampok.

"Ibu dan anak pakai helm. Cowoknya pakai masker dan sarung tangan. (Pakai helm) biar dikira dirampok," kata Kanit Reskrim Polsek Setu Ipda Nano Romansah saat dihubungi, Selasa (23/7/2024).

Juhariah merupakan istri korban, sementara Silvia anaknya. Dalam pembunuhan tersebut, ada juga tersangka lain, yakni Hagistko Pramada (22), yang tak lain adalah pacar anak korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban dibunuh saat tidur di ruang tamu di rumahnya pada Kamis (27/6) dini hari. Korban dibunuh dengan cara dicekik oleh Juhariah dan Hagistko. Karena korban melawan, si anak, Silvia, kemudian ikut melakban kaki ayahnya.

"Dieksekusi dengan dicekik oleh ibunya (istri) dan pacar anaknya bersamaan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Karena ada perlawanan dari almarhum ini, anaknya melakban kakinya. Karena masih ada perlawanan, helm yang dipakai anaknya terpental, akhirnya helm itu dipukulkan ke korban," imbuhnya.

Motif Pembunuhan

Polisi mengungkap motif di balik kasus pembunuhan Asep oleh istrinya sendiri, anak kandung, dan pacar anaknya. Ketiganya bersekongkol untuk membunuh Asep dengan motif yang berbeda.

"Kalau istrinya, pengakuannya itu karena sakit hati karena cuma dikasih uang Rp 100 ribu per minggu oleh suaminya," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Tweddi Aditya Bennyahdi kepada wartawan, Senin (27/7).

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Gogo Galesung menambahkan, motif Juhariah membunuh suaminya adalah hubungan yang tidak harmonis.

"Alasannya karena suaminya tidak romantis, hubungannya sudah tidak harmonis," imbuhnya.

Secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Setu Ipda Nano Romansah mengungkap motif si anak tega membunuh ayahnya adalah sakit hati. Tersangka Silvia mengaku sakit hati lantaran ayahnya tidak merestui hubungannya dengan pacarnya yang juga tersangka pembunuhan, Hagistko Pramada (22).

"Kalau anaknya itu mengaku sakit hati karena hubungan sama pacarannya sudah lama, pacaran 4 tahun, tetapi tidak direstui," kata Nano.

Lihat juga Video: Kronologi Agus Bunuh Gadis ABG Bertato di Demak, Dipicu Masalah Open PO

[Gambas:Video 20detik]



(wnv/isa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads