.webp)
Siap-siap, Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) akan kembali digelar pada 8-11 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center, Hall A & B, Senayan, Jakarta Pusat. Festival LIKE 2 ini membawa semangat baru, dengan mengusung tema '10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas'.
Dari tema utama tersebut terbagi lagi menjadi 3 sub tematik, yaitu teknologi ramah iklim yang mengekspos inovasi lingkungan dari masyarakat, kementerian/lembaga, dan dunia usaha; partisipasi publik yang akan mengupas peran masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan, kemitraan konservasi, pemulihan lingkungan, inovasi sosial, dan peran generasi muda; serta akses dana lingkungan bagi masyarakat dan generasi muda untuk mendorong keterlibatan aktif dalam pelestarian lingkungan dan kehutanan.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro menyebut pemilihan tema ini menjadi wujud refleksi dari upaya-upaya yang telah dilakukan KLHK selama 10 tahun di bawah pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Festival LIKE adalah agenda yang merangkum akumulasi kerja-kerja dan langkah korektif bidang Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan dan Energi (khususnya energi terbarukan). Ini adalah perhelatan kedua kalinya setelah sukses dihelat pada tahun lalu.
Berbeda dengan sebelumnya, kata Sigit, tahun ini Festival LIKE tidak terlalu menekankan aspek social forestry, melainkan inovasi teknologi dalam rangka mitigasi dan adaptasi.
"Kalau yang tahun lalu kita lebih menonjolkan bagaimana masyarakat bisa mengakses resources hutan dengan kehutanan sosial. Kalau tahun ini bagaimana inovasi untuk memitigasi perubahan iklim, teknologi drone untuk mapping sumber daya alam, teknologi satelit untuk membuat pemupukan efisien. Kemudian hidrogen dan lain sebagainya. Jadi nuansanya lebih kepada teknologinya," katanya dalam tayangan detikPagi, Kamis (18/7/2024).
Namun, pada Festival LIKE 2 pihaknya masih membawa semangat gotong royong dan kolaborasi masyarakat, termasuk anak-anak muda. Sebab menurutnya untuk mengatasi isu lingkungan perlu aksi bersama seluruh pihak.
"Nah yang namanya collective action harus disemangati, harus ada tempat untuk berkolaborasi, networking. Sehingga wacana yang dikeluarkan adalah wacana yang positif," imbuhnya.
Sebagai bocoran, Festival LIKE 2 akan diisi oleh sederet kegiatan seru. Ada I LIKE CONCERT, I LIKE WALK (Fun Walk), Coaching Clinic, hingga Sellers Meet Buyer. Sigit menjelaskan segmen Sellers Meet Buyer ini diharapkan dapat memfasilitasi para buyer yang tertarik dengan produk-produk karya binaan KLHK.
"Banyak binaan-binaan kita yang menghasilkan program dari perhutanan sosial, misalnya kopi. Nanti difasilitasi dengan yang mau membeli. Kemudian juga ada banyak lebah madu, itu juga kita fasilitasi siapa yang mau membeli, mengekspor," terangnya.
Lebih lanjut Sigit pun mengajak masyarakat, terutama kaum muda untuk datang ke Festival LIKE 2. Karena acara ini terbuka untuk umum. Ditambah setiap harinya akan ada talkshow inspiratif, yang menghadirkan para ahli sebagai narasumber.
"(Misalnya) dari teman-teman PLN bicara teknologi hidrogen. Kan kita tidak tahu hidrogen ini seperti apa, terus ke depannya seperti apa. Nanti anak muda bisa membuka peluang bisnis. Jadi ke depan itu lebih banyak hidrogennya, daripada kita tergantung pada listrik," kata Sigit.
"Jadi sebetulnya rugi kalau tidak datang. Karena narasumbernya adalah ahlinya, tidak hanya dari pemerintahan, tapi juga dunia usaha. Susah pokoknya ngumpulin beliau-beliau ini," pungkasnya.
Selain itu juga ada Demo Inovasi, Competition, dan KLHK Appreciation Night, serta penampilan hiburan lainnya.
Yuk ikutan Festival LIKE 2. Dengan datang ke acara ini, kamu bisa menjadi bagian dari perubahan positif untuk masa depan Lingkungan, Iklim, dan Kehutanan yang berkelanjutan.
Sekadar informasi, Festival LIKE 2 disponsori oleh PT Pertamina (Persero), PT Bayan Resources Tbk, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PLN, Adaro, PT Vale Indonesia, Asia Pulp and Paper, Merdeka Copper Gold, Astra, Berau Coal Energy, Borneo Indobara, Le Minerale, PT BUMI ResourceS Tbk, Sucofindo, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Harita Nickel, APRIL, MIND ID, Eramet, Bio Farma, Star Energy Geothermal, Unilever, Sido Muncul, PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, dan PT Indexim Coalindo.
