7 Fakta Juru Parkir Tewas Usai Duel dengan Tukang Galon di Jaksel

7 Fakta Juru Parkir Tewas Usai Duel dengan Tukang Galon di Jaksel

Mulia Budi - detikNews
Sabtu, 20 Jul 2024 08:35 WIB
Lokasi dua pria berduel hingga satu orang tewas di Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Jaksel.
Lokasi dua pria berduel hingga satu orang tewas di Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Jaksel. (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Perkelahian antara tukang parkir bernama Irvan (45) dan tukang galon bernama Haidar (45) di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, membuat geger. Duel dengan tangan kosong itu mengakibatkan salah satunya meninggal.

Peristiwa tersebut terjadi tepatnya di depan sebuah toko di Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Kamis (18/7) siang. Belum jelas penyebab keduanya berkelahi hingga berduel.

Irvan meninggal setelah berusaha membalikkan motor tukang galon saat berduel. Sementara itu, Haidar diamankan polisi setelah kejadian tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta duel maut tukang parkir vs tukang galon, yang dirangkum detikcom, Sabtu (20/7/2024).

1. Tukang Parkir Tewas Usai Coba Angkat Motor

Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Widya Agustiono mengungkapkan korban bernama Irvan meninggal seusai perkelahian itu. Korban meninggal setelah mencoba membalikkan motor tukang galon bernama Haidar.

ADVERTISEMENT

"Tukang parkir versus tukang galon. Korbannya tukang parkir. Perkelahian dengan tangan kosong," kata Kompol Widya atau yang akrab disapa Widi, saat dihubungi wartawan, Jumat (19/7).

Lokasi duel maut tukang galon vs tukang parkir di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.Lokasi duel maut tukang galon vs tukang parkir di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. (Mulia Budi/detikcom)

"Dia mau membalikkan becak motornya, mungkin karena kesal atau apa, mungkin dibalikkan sama dia. Tahu-tahu dia malah jatuh sendiri, lalu meninggal," lanjutnya.

Polisi belum bisa memastikan apa yang menyebabkan kematian Irvan. Namun Irvan mengalami luka di bagian kepala dalam peristiwa duel itu.

"Untuk korbannya, kalau kita lihat, ada luka lebam di kepala, ada sobek di pelipis sebelah kiri," kata Widi.

"Kita akan melakukan autopsi terhadap korbannya ini, kita akan autopsi," tambahnya.

2. Warga Coba Melerai tapi Tetap Bertikai

Duel tukang galon vs tukang parkir ini sempat menjadi tontonan warga. Warga juga tak diam dan mencoba melerai perkelahian keduanya, tetapi keduanya tetap bertikai.

"Saksi-saksi semuanya berusaha untuk melerai. Namun kedua belah pihak tetap bertikai," ungkap Widi.

Karena keduanya tidak dipisahkan, warga akhirnya menghubungi polisi. Polisi datang, namun korban ditemukan sudah dalam kondisi tergeletak tidak bernyawa.

3. Duel Maut Diawali Percekcokan

Kompol Widi mengatakan pihaknya masih mendalami apa motif keduanya berkelahi. Namun, berdasarkan keterangan para saksi, perkelahian itu diawali cekcok mulut.

"Dari keterangan saksi awalnya karena ada cekcok mulut, setelah itu mereka berkelahi, seperti itu," kata Widi.

Baca fakta lainnya di halaman selanjutnya....

4. Tukang Galon Diamankan Polisi

Polisi selanjutnya mengamankan tukang galon yang berduel dengan tukang parkir. Tukang galon bernama Haidar saat ini masih diperiksa polisi.

"Ini masih didalami dari keterangan dari pelakunya. Pelakunya masih di-BAP (berita acara pemeriksaan)," ujarnya.

Widi menambahkan Irvan dan Haidar saling kenal. Keduanya bahkan masih punya hubungan kekerabatan.

"Saling kenal, mereka masih punya hubungan saudara rupanya, masih ada hubungan kekerabatan," imbuhnya.

PosterIlustrasi perkelahian (Edi Wahyono/detikcom)


5. Tukang Galon dan Tukang Parkir Kejar-kejaran

Seorang penjaga warteg bernama Putra (16) mengaku melihat Irvan dan Haidar sempat kejar-kejaran dan berujung duel maut di pinggir Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

"Ya aku kan pas kerja di dalam (warteg), terus ada yang bilang katanya, 'bos saya itu dipukulin', terus pada keluar semua. Aku lihat udah dipukulin di situ, terus si Irvan itu udah di bawah," kata Putra saat ditemui di lokasi, Jumat (19/7).

Putra mengatakan Irvan mengejar Haidar yang hendak pulang dari lokasi. Irvan dan Haidar kejar-kejaran memutari motor tunggangan Haidar.

"Iya, terus pelakunya muter-muter di (antara) motor, keliling. Berdua, sama korban. Yang tukang galon itu mau pulang terus Irvan-nya masih ngejar-ngejar mulu," ujarnya.

Setelah itu, Irvan mencoba mengangkat motor milik Haidar. Namun, lantaran tak kuat, Irvan justru tertimpa motor itu di bagian kaki, lalu pingsan hingga akhirnya meninggal.

"Terus Irvan angkat motor, dia jatuh, habis itu langsung pingsan. Habis pingsan berapa menit kemudian napasnya udah nggak ada, terus berapa menit kemudian meninggal," ujarnya.


Baca fakta lainnya di halaman selanjutnya....


6. Tukang Galon Menangis Usai Lihat Korban Tewas

Warga lainnya bernama Reza (23) melihat Irvan sudah dalam kondisi tergeletak saat itu. Reza juga melihat tukang galon bernama Haidar terduduk lemas dan menangis.

"Pelakunya (Haidar) lemes pas dia tahu meninggal, pelaku ini kayak nangis gitu," kata Reza di lokasi.

Reza mengaku tiba di lokasi saat korban sudah tergeletak. Dia tak melihat langsung saat korban dan pelaku berkelahi.

"Udah tergeletak si korbannya," ujarnya.

7. Sosok Tukang Parkir di Mata Warga

Warga mengungkap soal sosok tukang parkir bernama Irvan. Warga mengatakan tukang parkir pernah dipenjara dalam kasus penusukan.

"Nusuk orang, sampai dia (Irvan) dipenjara berapa tahun," kata salah seorang warga, Ismail (43), di Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2024).

Ismail mengaku tak tahu detail terkait kasus penusukan tersebut. Dia mengatakan dugaan peristiwa penusukan itu terjadi di kawasan Peninggaran, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, tahun ini.

"Itu mah sudah lama sih. Yang itu juga saya nggak tahu kejadiannya," ujarnya.

Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)

Dia menyebut HR bersifat kalem. Menurutnya, Irvan lah yang sering membuat ulah dan mencari keributan.

"Tukang galon, dia (Haidar) juga orangnya kalem, nggak pernah nyari masalah. Yang bikin masalah itu si I itu, yang bikin ulah," kata Ismail.

"(Ulahnya kayak) ya adu-adu ngomong aja gitu, kadang-kadang diajakin ribut, apa gimana gitu," tambahnya.

Dimintai konfirmasi terkait informasi ini, Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Widya Agustiono mengatakan pihaknya akan mendalami apakah Irvan merupakan residivis.

"Kalau di Kebayoran Lama belum pernah, masih didalami apakah yang bersangkutan residivis di tempat lain," kata Kompol Widya Agustiono.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads