5 Fakta Pelajar Tewas Tertabrak KRL Saat Tawuran di Jakbar

5 Fakta Pelajar Tewas Tertabrak KRL Saat Tawuran di Jakbar

Taufiq Syarifudin - detikNews
Sabtu, 20 Jul 2024 08:13 WIB
Warga mengungkap kesaksiannya detik-detik pelajar SMA tewas tertabrak KRL saat tawuran di perlintasan Kedoya, Jakarta Barat, pada Kamis (18/7/2024) kemarin.
Warga mengungkap kesaksiannya detik-detik pelajar SMA tewas tertabrak KRL saat tawuran di perlintasan Kedoya, Jakarta Barat, pada Kamis (18/7/2024) kemarin. (Taufiq Syarifudin/detikcom)

Korban Tewas Terpental 10 Meter

Selanjutnya, Amar mengatakan, korban terpental sejauh 10 meter. Korban tewas dengan kondisi mengenaskan.

"Bagian badannya kepotong setengah, kakinya pisah juga itu," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban Tawuran Bawa Samurai

Seorang pelajar SMA tewas tertabrak KRL di perlintasan Jalan Panjang, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ketika hendak tawuran. Warga sempat melihat korban mengacung-acungkan samurai sebelum tertabrak KRL.

"Dia (korban) udah provokasi-provokasi gitu sama yang di seberang. Bawa samurai gitu panjang, sempat ngacungkan gitu. Mau apa lagi kalau nggak tawuran?" kata saksi bernama Toro (30) kepada detikcom di lokasi, Jumat (19/7/2024).

ADVERTISEMENT

Toro mengatakan korban saat itu sudah diperingatkan bahwa kereta mau lewat. Tak lama kemudian KRL melintas dan korban tertabrak.

"Udah ditegur (sama penjaga lintasan), tapi yang satu kayaknya nggak ngandel (percaya) apa gimana, kena (tertabrak)," ucap Toro.

Kesaksian Warga

Seorang warga bernama Asih (45) mengatakan korban mulanya hendak tawuran di kawasan tersebut dengan dua temannya pada Kamis (18/7) sekitar pukul 18.00 WIB. Mereka membawa parang dan mengacung-acungkannya ke arah seberang.

"Nggih (iya meninggal). Jam Magrib, cah (anak) SMA. Arep (mau) tawuran," kata Asih kepada detikcom di lokasi, Jumat (19/7/2024).

Ketika itu Asih sedang berada di warung baksonya yang terletak tepat di samping palang pintu lintasan kereta api. Dia dan anaknya sedang melayani pembeli yang datang sore itu.

"Anakku wedok lagi bungkusi bakso njuk njerit-njerit, 'Mak kenek, Mak kenek'. Aku yo kaget, pas keretane mandek, melayu. (Anak perempuan saya sedang membungkus bakso, dia teriak 'Mak kena, Mak kena'. Saya juga kaget, pas keretanya berhenti, saya lari)," jelas Asih.

Asih mengaku sempat melihat langsung jasad korban. Korban tewas dengan kondisi mengenaskan.

Kata Asih, korban yang tertabrak telat menyadari kereta datang sudah dekat. Sedangkan teman-temannya selamat dari maut.

"Jadi bocahe ki wong telu, arep tawuran karo sing kono. Rono-rene-rone, ditegor karo petugas, wong loro mlayu, sing siji ketabrak. (Jadi mereka ini tiga orang mau tawuran sama orang sana. Ke sana-kemari, ditegur sama petugas, dua orang lari, yang satu ketabrak," ucap dia.


(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads