Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah (Pemda) di Provinsi Jawa Barat agar meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan mengoptimalkan penggunaan anggaran. Dia menilai masih terdapat beberapa daerah di Jabar yang angka realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih di bawah nasional.
"Nah, saya mendorong supaya pendapatan lebih tingkatkan lagi, di antaranya dengan menghidupkan sektor swasta. Jadi dibuat baik untuk pengusaha, bukan hanya besar, sedang, kemudian menengah, kecil, dan termasuk yang pedagang harian ultra mikro," ujar Tito dalam keterangan tertulis, Jumat (19/7/2024).
Hal itu ia sampaikan usai memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Kepala Daerah se-Jawa Barat, di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, Tito meminta kepala daerah menggenjot geliat sektor swasta. Misalnya dengan meringkas birokrasi pelayanan sehingga tidak berbelit-belit dan memberikan akses perbankan kepada pelaku usaha. Sebab menurutnya bank daerah Jawa Barat merupakan salah satu bank yang dinilai paling sehat di Indonesia.
"Otomatis ini juga bisa jadi peluang untuk memberikan kredit dengan biaya ringan kepada yang kurang mampu," ujarnya.
Bila sektor swasta ini hidup, dia optimistis akan ikut meningkatnya retribusi maupun pendapatan dari pajak. Dengan demikian, PAD yang diterima juga tinggi, sehingga tidak terlalu bergantung pada dana transfer pemerintah pusat.
"Dana transfer ini kalau nanti terlalu mengandalkan dari pusat, kalau ada pendapatan pusat berkurang otomatis nanti akan dipotong di daerah," kata Tito.
Selain itu, dia juga menekankan penggunaan anggaran secara efisien. Ia juga meminta agar realisasi belanja tidak menumpuk di akhir tahun, tetapi dibuat target per tiga bulan atau empat bulan.
Hal ini dinilai penting guna menjaga peredaran uang di masyarakat, sehingga dapat mendorong sektor swasta sekaligus memperkuat daya beli masyarakat. Terlebih kuatnya daya beli akan meningkatkan konsumsi rumah tangga.
"Kalau konsumsi rumah tangganya turun, maka pertumbuhan ekonominya melamban artinya. Oleh karena itulah belanjanya harus efisien, pendapatannya harus ditingkatkan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Tito juga menekankan pentingnya Pemda di Jawa Barat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai program pendidikan maupun kesehatan.
"Kalau kita generasi muda Jawa Barat ini terlatih, terdidik, punya keahlian, sehat mereka ya, maka otomatis ini akan menjadi modal yang sangat penting sekali untuk membangun Jawa Barat, sambil tentunya kita membuka lapangan kerja," tandasnya.
(akn/ega)