Permudah Akses Kesehatan, Pemkot Surabaya Tempatkan Nakes di 1.177 Balai RW

Permudah Akses Kesehatan, Pemkot Surabaya Tempatkan Nakes di 1.177 Balai RW

Erika Dyah - detikNews
Jumat, 19 Jul 2024 15:57 WIB
Wali Kota Eri Cahyadi
Foto: Pemkot Surabaya
Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya meluncurkan program integrasi layanan primer (ILP) kesehatan melalui inovasi 1 RW 1 tenaga kesehatan (R1N1). Program ini dirancang untuk menyediakan layanan kesehatan di 1.177 Balai RW dengan menempatkan satu tenaga kesehatan (nakes) di setiap Balai RW.

Wali Kota Eri Cahyadi berharap program ini mampu mengurangi antrean di Puskesmas dengan memberikan pemeriksaan rutin di Balai RW.

"Kalau warga merasa kurang sehat, bisa segera periksa ke nakes di Balai RW. Sehingga bisa segera ditangani dan mendapatkan obat yang dikirim ke Balai RW," kata Eri dalam keterangan tertulis, Jumat (19/7/2024).

Dalam peresmian layanan R1N1 di Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, pada Rabu (17/7), Eri menerangkan Program R1N1 menjadi langkah pencegahan dini terhadap penyakit ringan maupun berisiko tinggi.

Ia berharap adanya pemeriksaan rutin dan akses yang mudah membuat warga yang merasakan gejala ringan bisa segera mendapatkan penanganan tanpa harus antre di Puskesmas.

"Jika itu tertangani cepat, maka angka harapan hidup dan kesehatan warga Surabaya menjadi semakin baik," imbuhnya.

Eri mengatakan pihaknya turut menggandeng Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Surabaya dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Surabaya dalam menjalankan Program R1N1 ini.

"Kerja sama ini penting untuk memastikan program berjalan dengan baik," tuturnya.

Ia menambahkan layanan R1N1 juga dilengkapi dengan peralatan medis ringan, seperti alat pemeriksaan gula darah dan kolesterol. Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya bahkan berencana menambahkan dokter penanggung jawab di setiap layanan primer pada tahun 2025.

"Maka nanti di 2025 ada dokter penanggung jawabnya, dengan begitu penanganan kesehatannya akan lebih cepat," ujar Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ini.

Selain menggandeng nakes, lanjutnya, Pemkot Surabaya juga merangkul perguruan tinggi untuk mendukung program R1N1. Eri berharap mahasiswa kedokteran bisa melakukan praktik di layanan R1N1, serupa dengan program Sinau Bareng yang melibatkan perguruan tinggi.

"Nantinya bisa dijadikan praktik untuk mahasiswa kedokteran. Kita bergeraknya seperti sekarang yang kita lakukan Sinau Bareng di Balai RW juga dari perguruan tinggi," jelasnya.

Lebih lanjut, Eri berterima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam program R1N1. Ia berharap program ini dapat meningkatkan penerapan ILP di Kota Surabaya.

"Setiap kelurahan nanti akan memiliki satu layanan primer yang terkoneksi dengan dokter, sehingga penanganan kesehatan bisa lebih cepat," harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina mengungkapkan pemkot telah menyediakan berbagai layanan pemeriksaan kesehatan dasar di program R1N1, di antaranya konsultasi kesehatan, skrining kesehatan, dan pengobatan dasar.

"Jadwalnya nanti menyesuaikan masing-masing Balai RW. Kami agendakan Senin sampai Jumat. Nah ini kami adakan di 1.177 Balai RW se-Surabaya," ungkap Nanik.

Selain R1N1, Pemkot Surabaya juga meluncurkan layanan 1 kelurahan 1 ambulans pada 22 Juli 2024. Program ini bertujuan mempercepat dan mempermudah akses masyarakat ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Diketahui, peningkatan layanan kesehatan melalui program 1 ambulans 1 kelurahan ini didasari pada tingginya permintaan masyarakat. Misalnya, pada bulan Juni 2024, ambulans Dinas Sosial telah melayani sebanyak 142 kali antar jemput jenazah dan 1.065 kali antar jemput pasien. Pelayanan pasien kontrol dan terapi ke rumah sakit ini dilakukan dalam dua shift dengan rata-rata 3 hingga 4 kali dalam sebulan.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajrihatin menjelaskan layanan 1 kelurahan 1 ambulans merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Ambulans yang dikelola pemkot dan swadaya milik masyarakat akan diintegrasikan dengan layanan Command Center (CC) 112.

"Saat ini 153 kelurahan se-Surabaya sudah terpenuhi ambulansnya. Artinya, 1 kelurahan sudah punya 1 ambulans, tinggal sistemnya yang akan terintegrasi," kata Anna.

Ia menilai integrasi pelayanan tersebut membuat pembagian tugas ambulans menjadi lebih efisien. Anna pun berharap adanya layanan 1 kelurahan 1 ambulans membuat antar-jemput pasien menjadi lebih efisien dan tepat waktu.

"Program ini penting agar tidak ada warga yang menunggu terlalu lama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," tegasnya.

Dengan semangat gotong royong, kata Anna, Pemkot Surabaya berharap program ini dapat mempercepat dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan.

"Ini adalah hasil gotong royong masyarakat dan pemerintah kota," pungkasnya.

(anl/ega)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads