Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengecek kesiapan pengamanan Kodam V/Brawijaya menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Meutya mengingatkan jangan sampai terjadi kekerasan politik seperti yang baru saja menimpa capres Amerika Serikat (AS) Donald J Trump.
"Komisi I DPR mendorong Kodam V/Brawijaya untuk mengoptimalkan pengawasan kerawanan Pilkada Serentak 2024 dengan menyiapkan langkah-langkah strategis termasuk upaya antisipasi terjadinya konflik," kata Meutya Hafid yang memimpin Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi I DPR ke Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, seperti dalam keterangannya, Rabu (17/7/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyebut, Kodam Brawijaya perlu mengoptimalisasi pengawasan terhadap potensi ancaman Pilkada Serentak 2024 terkait penghitungan dan rekapitulasi suara hasil pilkada serta ancaman peretasan data pilkada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah mendengar paparan dan penjelasan termasuk kesiapan dari Kodam V/Brawijaya. Tentunya kami di Komisi I DPR mengapresiasi Kodam V/Brawijaya dengan persiapannya ini. Kita semua berharap Pilkada di Jawa Timur akan berlangsung aman, damai, lancar, serta jujur dan adil. Insyaallah, masyarakat dapat memberikan suara mereka tanpa gangguan keamanan yang signifikan," ujarnya.
Meutya Hafid juga menekankan pentingnya dukungan pengawasan terhadap berbagai Komando Daerah Militer (Kodam) di seluruh Indonesia untuk mencegah kekerasan politik. Dia mengungkit kekerasan politik di AS di mana Donald Trump ditembak.
Menurutnya, peran TNI sangat penting dalam mengantisipasi hal yang tidak diinginkan selama proses penyelenggaraan pengamanan Pilkada Serentak 2024 di berbagai wilayah di Indonesia.
"Seperti halnya peristiwa kekerasan politik di AS, jangan sampai hal itu juga tidak terjadi di Indonesia. Kami semua berkomitmen untuk memastikan bahwa kekerasan politik tidak boleh terjadi di negeri ini. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa pengawasan terhadap Kodam diperlukan," kata politikus dari dapil Sumut I tersebut.
(gbr/maa)