KLHK Siapkan Habitat Khusus Usai Anoa Masuk Area Tambang di Konawe

Dwi Rahmawati - detikNews
Selasa, 16 Jul 2024 19:08 WIB
Heboh kemunculan anoa di kawasan pertambangan di Konawe. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI menyiapkan habitat khusus setelah video viral yang menunjukkan seekor anoa berkeliaran di kawasan pertambangan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). KLHK mengatakan pihaknya sudah mengembalikan anoa tersebut ke habitat asli.

"Jadi kemarin memang ada anoa yang masuk ke area camp ya, camp pertambangan di Konawe. Nah, sekarang yang kita lakukan adalah mengevakuasi anoa tersebut, kita kembalikan kepada habitat yang sesuai. Dan BKSDA sudah merencanakan untuk mendeleniasi habitat khusus untuk anoa tersebut," kata Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko di gedung KLHK RI, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).

Satyawan berharap kejadian serupa tak terulang. Ia menyinggung soal area preservasi yang berada di luar konservasi, tetapi masih sangat berkaitan untuk pelestarian hewan endemik.

"Jadi nanti pendekatannya seperti yang tadi disampaikan, maka UU 5 itu menetapkan ada area preservasi sebenarnya untuk mengantisipasi hal-hal seperti itu," kata Satyawan.

"Jadi setiap lahan misalnya walaupun itu bukan kawasan konservasi, tetapi kalau dia berperan penting sebagai koridor satwa, berperan penting sebagai habitat satwa, maka harus di-preserved, harus dilindungi," tambahnya.

Sebelumnya, video menunjukkan seekor anoa berkeliaran di kawasan pertambangan di Kabupaten Konawe, viral. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra menduga kawasan tambang itu masih merupakan daerah jelajah anoa.

"Memang itu kawasan daerah home range atau daerah jelajahnya," kata Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawi dilansir detikSulsel, Jumat (12/7).

Sakrianto mengatakan pihaknya masih menelusuri lebih lanjut keberadaan anoa itu. Dia mengatakan anoa sudah sering muncul di area pertambangan yang masih masuk wilayah jelajah satwa tersebut.

Sakrianto mengatakan BKSDA dan perusahaan tambang berencana mengevakuasi hewan dilindungi itu. Dia mengatakan pihak perusahaan telah menyiapkan 420 hektare untuk kawasan perlindungan anoa.

"Kita akan pertemuan kembali dan membahas proses evakuasi. Hasil penelusuran, anoa di sana itu ada sekitar 15 ekor," ujarnya.

Dalam video beredar, anoa berwarna hitam sedang melintas di sekitar mes perusahaan tambang. Para pekerja tambang pun terlihat menonton kemunculan satwa yang dilindungi itu.

Simak juga Video 'Teknologi Ramah Iklim untuk Mendukung Green Mining':




(dwr/lir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork