.webp)
Mantan komisioner KPK Chandra M. Hamzah menilai perlu ada sosok perempuan dalam komposisi pimpinan KPK. Hal itu agar pimpinan KPK tidak diisikan laki-laki saja.
"Komposisi yang ada, ada baiknya, ada perempuannya. Kenapa ini menjadi penting, kalau bahasa gaulnya, supaya pimpinan KPK tidak menjadi boys club," kata Chandra dalam diskusi bertajuk 'Kupas Tuntas Seleksi Capim dan Dewas KPK' yang disiarkan secara daring, Senin (15/7/2024).
Chandra menilai peran perempuan penting di kalangan pimpinan KPK. Selain itu, sudut pandang perempuan diperlukan di level pimpinan KPK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi nuansa perempuan, atau sudut pandang wanita, itu menjadi penting dalam pelaksanaan tugas KPK. Entah di mana pun," ucapnya.
Lebih lanjut, Chandra mengatakan komposisi di tubuh KPK perlu diperhatikan. Diperlukan ada yang mengerti pendidikan dan bisa menyosialisasikan pemberantasan korupsi.
Baca juga: Mencegah Kematian KPK |
"Pertama bahwa komposisi pimpinan KPK perlu diperhatikan, bukan semuanya penindakan. Perlu ada orang yang mengerti pendidikan, perlu ada orang yang mengerti sistem, pembangunan sistem, mengerti kultur, menyosialisasikan pemberantasan korupsi," kata dia.
"Kalau di penindakan lebih bagus bukan polisi dan bukan jaksa. Tapi auditor, auditor atau sarjana hukum yang pernah juga melakukan penyelidikan, penyidikan," ucapnya.
Adapun panitia seleksi (Pansel) mengumumkan update pendaftaran calon pimpinan dan calon Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Per hari ini, sebanyak 210 orang mendaftar capim dan 142 mendaftar dewas.
Ketua Panitia seleksi (Pansel) Muhammad Yusuf Ateh mengatkan sudah ada 796 yang melakukan registrasi. Data itu untuk hari ini, Senin (15/7) pukul 06.50 WIB.
"Registrasi 796. Pimpinan 210. Dewas 142," kata Yusuf ketika dihubungi, Senin (15/7).
(ial/isa)
