.webp)
Polisi menyebut aksi tawuran di Jalan Basuki Rahmat (Bassura), Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim) sudah berlangsung menahun. Para pelaku tawuran mencari momen polisi lengah.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan sejumlah solusi sempat diambil untuk mencegah terjadinya tawuran. Namun, tawuran tetap saja terjadi karena ada motif dendam.
"Sudah puluhan tahun ini, sudah turun menurun, sudah dilakukan berbagai upaya kita juga sudah membuat pos pantau, kita juga sudah membuat perjanjian damai antara mereka," kata Kombes Nicolas kepada wartawan, Senin (15/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau dia saling mengintip polisi, kalau polisinya lengah dalam arti polisinya pergi solat ataupun terlambat datang, nah dia selalu mengintip polisi itu dan kali tidak ada keberadaan polisi di situ dia main (tawuran, red)," imbuhnya.
Nicolas mengatakan pihak kepolisian sudah memperketat pengamanan dari sore hingga malam. Namun, para pelaku tawuran melancarkan aksinya saat dini hari.
"Iya kan anggota kita juga butuh istirahat butuh solat nah di situlah dia kalau kita perketat di sore hari dia mainnya malam, kalau dia mainnya malam dia mainnya subuh, dia kucing-kucingan dengan kami Polri," ujarnya.
Lebih lanjut, Nicolas menegaskan akan menindak tegas para pelaku tawuran. Dia mengatakan pihak kepolisian akan melakukan tindakan tegas terukur.
"Kami sudah sampaikan bahwa tindakan tegas terukur akan kami lakukan apabila mereka masih tetap bandel masih tetap tidak mau mentaati apa yang kita imbau," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, kasus tawuran di Bassura bukan pertama kali terjadi. Terbaru, aksi tawuran terjadi pada Selasa (9/7) sore hingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Polisi mengungkap tawuran terus terjadi karena warga saling dendam. Tawuran dipicu kedua kelompok warga di dua RW menghina satu sama lain.
"Pastinya itu saling dendam mendendam karena satu yang lain tidak saling tidak mengalah," kata Kombes Nicolas.
Lihat juga Video saat 'Tawuran di Bassura Jaktim Pecah, Warga 'Perang' Petasan':
