RI Akan Usulkan Standardisasi Monitoring Hutan Tingkat Negara ASEAN

RI Akan Usulkan Standardisasi Monitoring Hutan Tingkat Negara ASEAN

Nurcholis Ma'arif - detikNews
Senin, 15 Jul 2024 13:40 WIB
Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Dida Migfar Ridha
Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK, Dida Migfar Ridha (Foto: Dok. Nurcholis Ma'arif)
Jakarta -

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan mengusulkan standardisasi monitoring hutan untuk negara-negara di ASEAN. Hal itu akan disampaikan dalam Twenty-Seventh ASEAN Senior Officials on Forestry (ASOF27) yang digelar di Bogor pada Kamis-Jumat, 18-19 Juli 2024.

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Dida Migfar Ridha menjelaskan alasan pengusulan tersebut karena Indonesia sudah memiliki metode yang advance dalam monitoring hutan.

"Jadi kita ada hasil-hasil (dari working group) terkait dengan forest product dan juga hasil sustainable product management (dari hutan), menghasilkan beberapa kriteria terkait penilaian hutan, (yang) akan dibahas lebih lanjut di pertemuan ini, termasuk inisiatif Indonesia unutk membawa metodologi kita monitoring hutan. Ini sangat penting, karena kita advance di isu ini," ujar Dida usai membuka AWG-FDP, Senin (15/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dida, perlu ada kesamaan pandangan di negara-negara ASEAN terkait monitoring hutan. Dari kesamaan itu nantinya bisa diukur perbandingannya dari tahun ke tahun maupun antarnegara ASEAN.

"Tidak hanya sebenarnya ke ASEAN, kita ingin membawa ke global terkait global forest. Kita punya metode sistem monitoring (yang advance), kita bawa ke ASEAN, lebih jauh lagi ke internasional," ujar Dida.

ADVERTISEMENT

"Tetapi setidaknya di tingkat ASEAN, kita punya persamaan pandangan dengan negara ASEAN bagaimana kita melakukan standardisasi dalam sistem monitoring (hutan). Jika metode kita berbeda, nanti tidak bisa diperbandingkan dengan negara lain, (makanya isu) itu menjadi sangat penting," imbuh Dida.

Dida pun berharap hasil ASOF27 dari negara-negara ASEAN dapat berkontribusi terhadap komitmen dalam pengelolaan hutan, termasuk meningkatkan konservasi keanekaragaman hayati dunia.

"Kita ingin ASEAN memiliki pandangan yang sama, bagaimana kita mengelola hutan ini secara lestari. Kita ingin memberikan kontribusi terhadap komitmen terhadap dunia, bagaimana meningkatkan konservasi keanekaragaman hayati," ujar Dida.

"Pada sisi lain kita ingin negara ASEAN berkontribusi terkait (target) Paris Aggrement dari sektor kehutanan, dimana kehutanan masih memegang kunci yang sangat penting dalam mencapai (target) tersebut," pungkasnya.

Sebagai informasi, ASOF dan rangkaiannya, yang terdiri dari lima working group, akan digelar selama satu minggu, pada Senin-Jumat 15-19 Juli 2024 di Vimala Hills, Bogor.

ASEAN Working Group on Forest Products Development (AWG-FDP) akan digelar selama dua hari. Lalu akan dilanjutkan The 22nd ASOF International Seminar mengenai mangrove pada hari selanjutnya.

Sementara puncaknya, penyelenggaraan ASOF27 akan digelar pada Kamis-Jumat, 18-19 Juli 2024, di mana setiap perwakilan negara-negara ASEAN akan menyampaikan gagasannya terkait kehutanan.




(akd/akd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads