Pastikan Tepat Sasaran, Rektor UNJA Cek Langsung Rumah Calon Penerima Beasiswa

Pastikan Tepat Sasaran, Rektor UNJA Cek Langsung Rumah Calon Penerima Beasiswa

Inkana Putri - detikNews
Senin, 15 Jul 2024 13:14 WIB
Universitas Jambi-Tim Visitasi Universitas Jambi melakukan kunjungan ke rumah calon penerima KIP-K
Universitas Jambi-Tim Visitasi Universitas Jambi melakukan kunjungan ke rumah calon penerima KIP-K/Foto: dok. Universitas Jambi
Jakarta -

Pemerintah melalui melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mendorong pemerataan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin melalui Program Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K). Tahun ini, Kemendikbud Ristek memberikan kuota KIP-K kepada 1.288 penerima.

Guna mendukung program pemerintah, Universitas Jambi (UNJA) memastikan beasiswa diberikan secara tepat sasaran dengan melakukan peninjauan langsung terhadap calon penerima KIP-K. Dalam hal ini, Tim Visitasi UNJA akan melaksanakan kunjungan ke 1.957 rumah calon penerima KIP-K untuk melihat kelengkapan dokumen dan kehidupan sehari-hari pendaftar KIP-K. Pelaksanaan visitasi dimulai pada tanggal 5 - 13 Juli 2023 di berbagai kabupaten/kota di 5 provinsi.

"Sebanyak 151 panitia diturunkan dalam visitasi penerima KIP-K yang dibagi menjadi 17 tim yang akan disebar ke 5 provinsi, mulai dari Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, hingga Sumatera Utara," ujar Koordinator Internal Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Yatno dalam keterangan tertulis, Senin (15/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak sampai di situ, Rektor UNJA Prof. Helmi juga melakukan visitasi untuk melakukan verifikasi penerima beasiswa KIP-K. Bahkan, ia juga ikut keluar masuk lorong dan gang sempit untuk mengunjungi calon mahasiswa penerima beasiswa.

Universitas JambiKunjungan Rektor UNJA ke salah satu rumah calon penerima KIP-K Foto: Universitas Jambi

Tanpa canggung, Prof. Helmi dan tim masuk dan berdialog dengan mahasiswa penerima dan orang tuanya di dalam rumah. Ia mengatakan terkesan dengan para mahasiswa penerima KIP-K.

ADVERTISEMENT

Prof. Helmi juga mengaku terkesan dengan visitasi yang diikuti. Pasalnya, ia bisa melihat langsung kondisi calon penerima beasiswa. Pada kegiatan visitasi, tim UNJA juga mengambil dokumentasi langsung berupa foto/video selama proses pemeriksaan kelengkapan berkas sebagai bukti pendukung pelaksanaan kegiatan.

"Tidak ada yang ditutup-tutupi. Tidak ada manipulasi data, semua terlihat," ucapnya.

Dari hasil visitasi KIP-K, Prof. Helmi mengatakan tim mendapatkan data lapangan yang akurat sehingga keputusan bisa diambil secara tepat. Dari kunjungan tersebut, imbuh Prof. Helmi, pihaknya bisa melihat calon penerima beasiswa yang layak dan diprioritaskan untuk mendapatkan KIP-K.

"Sebab kami bertemu langsung dengan calon penerima KIP-K dan keluarganya," tuturnya.

Prof. Helmi mengungkapkan ada beberapa pertimbangan tim terkait calon penerima KIP-K. Hal ini antara lain, kondisi rumah yang masih kontrak hingga pekerjaan orang tua yang serabutan.

Universitas JambiKondisi rumah salah satu calon penerima KIP-K Foto: Universitas Jambi

Dari kegiatan ini, tim UNJA menemukan beberapa orang tua calon penerima KIP-K yang bekerja tidak tetap, mulai dari sopir, tukang angkut, serta asisten rumah tangga.Akibatnya, kondisi keuangan tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari hari.

"Hal-hal seperti inilah yang kita pastikan di lapangan sehingga beasiswa bisa tepat sasaran," tegas Prof. Helmi.

Ia pun berharap visitasi KIP-K ini bisa membuat beasiswa tepat sasaran. Dengan demikian, beasiswa KIP-K bisa membantu anak bangsa meraih cita-citanya meski terkendala biaya.

Sebagai informasi, Berdasarkan Persesjen Kemdikbud Ristek No 13 tahun 2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Indonesia Pintar Pendidikan Tinggi, terdapat 5 kriteria prioritas penerima KIP-K, antara lain:

1. Pemilik Kartu Indonesia Pintar (KIP) Sekolah yang masih berlaku dan penerima manfaat akhir semester Sekolah.

2. Keluarga yang telah terdata di DTKS atau memiliki kartu sosial, PKH atau KKS.

3. Masuk dalam P3KE (Data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) minimal desil 3.

4. Mahasiswa berasal dari panti sosial/panti asuhan yang dibuktikan dengan dokumen sah.

5. Mahasiswa yang merupakan anggota dari keluarga yang memiliki pendapatan kotor gabungan orang tua/wali paling banyak Rp 4.000.000 (empat juta rupiah) setiap bulan atau pendapatan kotor gabungan orang tua/wali dibagi jumlah anggota keluarga paling banyak Rp 750.000 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).

Kegiatan visitasi yang dilaksanakan UNJA ini merupakan bentuk dari transparansi dalam melakukan verifikasi data dan meminimalisir adanya data yang dipalsukan. Diharapkan beasiswa KIP-K dapat disalurkan dengan tepat sasaran bagi calon mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi.

Simak juga Video 'Pengamat Minta Evaluasi Sistem Penerimaan Beasiswa KIP Kuliah':

[Gambas:Video 20detik]



(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads