Kepadatan Mina Buat Jemaah Tidur Berjajar, Kemenag: Dari Zaman Nabi Begitu

Kepadatan Mina Buat Jemaah Tidur Berjajar, Kemenag: Dari Zaman Nabi Begitu

Dwi Rahmawati - detikNews
Senin, 15 Jul 2024 13:04 WIB
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief (Dwi/detikcom)
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief (Dwi/detikcom)
Jakarta -

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, menjelaskan kepadatan di Mina saat ibadah haji menjadi kasus yang diatensi oleh pihaknya. Kendati demikian, ia menerangkan kepadatan di Mina, Arab Saudi, sebenarnya sudah terjadi sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Hal tersebut disampaikan Latief dalam acara 'Coffee Morning Sukses Haji 2024' di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2024). Latief mulanya mengatakan kepadatan di Mina menjadi salah satu tantangan bagi Kemenag.

"Memang di Mina itulah yang menjadi paling challenging, paling menantang, kepadatannya. Kemudian juga luasannya. Nah luasan Mina ini segitu-gitunya. Dulu pernah diperluas, sampai sekarang juga pernah diperluas," kata Latief dalam sambutannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan Kerajaan Arab Saudi bahkan membagi kawasan Mina itu menjadi 5 zona bagi jemaah haji. Zona I dan II diperuntukkan bagi jemaah khusus yang dikenakan biaya lebih besar.

"Apa reguler bisa di situ? Reguler dan khusus itu hanya masalah layanan ya, layanan, ya bisa, tapi bayarnya mesti jadi mahal sekali, kan gitu. Jadi di situlah Alhamdulillah proses lempar jumrah jemaah cukup lancar, bisa diatur karena Indonesia dikenal dengan jemaah haji yang paling mudah untuk diatur, proses jumrah lancar," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Latief kemudian menyinggung soal kepadatan di Minah hingga membuat jemaah haji Indonesia tidur berjajar-jajaran. Ia mengatakan dari zaman Nabi Muhammad kegiatan seperti itu sudah terjadi.

"Memang katakan ada tenda yang kapasitasnya kurang sesuai, kami juga dapat laporan di lapangan dan alhamdulillah beberapa laporan langsung kita intervensi, langsung kita datangi, langsung kita carikan alternatif. Dari mulai yang awalnya ada tenda di situ kosong, tapi jadi gudang makanan, kita ubah disediakan untuk jemaah agar bisa lebih mengurangi kepadatan," ujar Latief.

Berdesakan di tenda MinaBerdesakan di tenda Mina (Foto: Dokumentasi Nurlela)

Ia mengatakan kepadatan di Mina sudah lama terjadi. Ia menyebut tempat tidur bagi jemaah yang sangat rapat salah satunya lantaran adanya kuota tambahan haji bagi Indonesia.

"Kalau kepadatannya gimana? Padatnya sudah dari sononya padat, Pak. Insyaallah tidak akan tidak padat, siapapun yang mau isi, mau jemaah Indonesia, mau jemaah dari manapun di situ pasti padat orang," tutur Latief.

"Tidurnya katanya berjajar kayak ikan, dari zaman Nabi juga seperti itu. Jadi berjajar namanya tinggal di tenda Pak, jadi berjajar seperti itu. Memang jaraknya rapat, ukurannya hanya 82 cm per kav," kata dia.

Ia mengatakan ukuran tempat istirahat di tenda bagi jemaah bisa berkurang 3 sentimeter jika ada penambahan 10 ribu kuota. Ia mengatakan hal itu juga masih dicarikan solusi oleh Kemenag dan Kerajaan Arab Saudi.

"Nah ini yang kemudian kita simulasikan bagaimana agar nanti ke depan kepadatan itu lebih besar diatasi. Kalau padatnya tidak bisa pak, pasti padat, kecuali masalah kuota berkurang, space-nya ditambah, tapi itu juga tidak mungkin karena haji ini kita bersama-sama dengan seluruh dunia, dengan seluruh jemaah negara-negara lain," imbuhnya.

Lihat juga video 'Jemaah Haji RI Payungan dalam Tenda Gegara AC Mati':

[Gambas:Video 20detik]



(dwr/taa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads