"Dari apa yang sudah kita lakukan, kita memiliki dana kurang lebih Rp 500 miliar untuk seluruh Indonesia dan Kota Depok kurang lebih Rp 11 miliar, koridor pertama," kata Budi kepada wartawan di Stasiun LRT Harjamukti, Depok, Minggu (14/7/2024).
"Nah apa yang saya ingin katakan bahwa walaupun kita cukup banyak, tapi kita sudah mengedukasi beberapa kota-kota untuk akhirnya dia mengambil alih. Ambil contoh Solo, Surabaya, Medan, Semarang, Pakanbaru, dan sebagainya," tambahnya.
Budi mengatakan dana tersebut selalu bergulir kepada pemerintah daerah (pemda) di titik tertentu. "Jadi dana ini seperti dana bergulir, kita berikan kepada Pemda pada titik tertentu, komersial, setelah komersial, Pemda masuk dengan APBD," tuturnya.
Kemenhub juga merencanakan peluncuran BISKITA ini akan terjamah di beberapa kota di sekitar Depok lainnya. Jika beberapa tempat yang sudah terjamah itu bisa melakukan kegiatan secara mandiri, dana tersebut bisa dipindahkan ke kota lain.
"Nah kalau kita tanya mengenai apa yang disampaikan tadi Depok. Nanti kita rencanakan, nanti kalau ada beberapa tempat yang sudah bisa melaksanakan kegiatannya secara mandiri maka dana ini akan kita pindahkan ke Depok. Seperti kemarin Balikpapan dipindahkan dari kota yang lain," ucapnya.
Peresmian BISKITA Trans Depok digelar di Stasiun LRT Harjamukti, Depok, Jabar, Minggu (14/7). Dalam peresmian itu juga turut dihadiri Plt Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Tatan Rustandi, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, Kapolres Depok Kombes Arya Persana, Dandim 05/08 Depok Kolonel Iman, dan Kadishub Depok Zamrowi.
"Hari ini kita secara konsisten melakukan kegiatan bus feeder di dalam kota yang kita lakukan bulan lalu di Bekasi, kemarin di Balikpapan, hari ini di Depok. Feeder atau kita namakan Biskita Trans Depok adalah satu kegiatan by the service (BTS) yang dibiayai oleh Kementerian Perhubungan kepada kota Depok," kata Budi. (isa/isa)