Tema hingga Sejarah Hari Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika 2024

Tema hingga Sejarah Hari Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika 2024

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Minggu, 14 Jul 2024 12:23 WIB
Ilustrasi BMKG (Eva Safitri/detikcom)
Foto: Ilustrasi BMKG (Eva Safitri/detikcom)
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-77 pada tanggal 21 Juli 2024. HUT BMKG biasa juga diperingati sebagai Hari Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (HMKG).

Untuk tahun ini, BMKG telah merilis informasi mengenai tema besar yang diusung untuk peringatan HUT ke-77 BMKG atau HMKG ke-77 tahun 2024. Berikut informasi selengkapnya:

Tema Peringatan HMKG ke-77

Dilansir BMKG, sejalan dengan tema HUT ke-79 RI "Nusantara Baru Indonesia Maju", peringatan HMKG ke-77 tahun ini menjadi momentum penting bagi BMKG untuk mengusung tema "BMKG Dukung Nusantara Baru untuk Indonesia Maju".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi tema ini disampaikan oleh Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam acara pembukaan HMKG di Kantor Pusat BMKG, Jakarta. Pada kesempatan ini, Dwikorita menyampaikan pesan bagi generasi muda untuk mendukung penuh perkembangan Nusantara Baru.

"Mendukung Nusantara Baru bukanlah tentang individu yang bergerak maju, tetapi tentang kita semua sebagai satu kesatuan yang bergerak bersama" jelasnya, Jumat (12/7/2024).

ADVERTISEMENT

Selain itu, Dwikorita juga menekankan pentingnya kerjasama yang erat antara BMKG dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga swasta, akademisi, dan masyarakat sebagai kunci utama dalam mencapai tujuan bersama.

"Pentingnya kerjasama yang erat antara BMKG dengan pemerintah, lembaga swasta, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam meraih tujuan bersama untuk kemajuan bangsa," tambahnya.

Sejarah Berdirinya BMKG 21 Juli

Mengutip BMKG, pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 yang diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Lalu pada tahun 1866, Pemerintah Hindia-Belanda meresmikan kegiatan pengamatan perorangan tersebut menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma.

Kemudian, pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua. Di Yogyakarta, dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara. Di Jakarta, dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.

Pada tanggal 21 Juli 1947, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia, kedudukan instansi tersebut ada di Jalan Gondangdia, Jakarta.

Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya, pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.

Selanjutnya, pada tahun 1955, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan. Dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan.

(wia/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads