Rangkaian Gempa Batang yang Rusak 239 Rumah Masih Terjadi, Ini Analisis BMKG

Rangkaian Gempa Batang yang Rusak 239 Rumah Masih Terjadi, Ini Analisis BMKG

Jabbar Ramdhani - detikNews
Sabtu, 13 Jul 2024 16:16 WIB
Gempa M 3 di Batang, Jateng pagi tadi masih rangkaian gempa M 4,4 yang memicu rusaknya ratusan rumah pekan lalu. Ini analisis BMKG soal sesar pembangkitnya. (dok BMKG)
Gempa M 3 di Batang, Jateng, pagi tadi masih rangkaian gempa M 4,4 yang memicu rusaknya ratusan rumah pekan lalu. Ini analisis BMKG soal sesar pembangkitnya. (dok BMKG)
Jakarta -

Gempa bumi dengan magnitudo (M) 3 terjadi di Batang, Jawa Tengah (Jateng), pagi tadi. Gempa tektonik tersebut masih rangkaian gempa M 4,4 yang menyebabkan rusaknya ratusan rumah pada pekan lalu.

"Wilayah Batang dan sekitarnya kembali diguncang gempa tektonik yang merupakan gempa susulan dengan magnitudo M3,0," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Sabtu (13/7/2024).

Gempa M 3 terjadi pada pukul 07.38 WIB. Episenter gempa terletak di darat berjarak 6 km arah barat daya Batang, dengan kedalaman 5 kilometer, yang dipicu oleh adanya aktivitas sesar aktif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gempa ini dirasakan warga di daerah Batang dalam skala intensitas III MMI. Skala III MMI artinya getaran dirasakan seolah-olah ada truk yang sedang melintas.

"Banyak warga sempat lari berhamburan ke luar rumah karena adanya guncangan gempa yang terjadi secara tiba-tiba," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Dengan terjadinya gempa tersebut di atas, gempa Batang kini sudah diikuti 4 kali gempa susulan (aftershock). Tiga gempa awal terjadi pada Minggu (7/7) pekan lalu. Empat gempa susulan tersebut yaitu:

- M 2,2 (pukul 15.35.56 WIB)
- M 2,5 (pukul 18.07.40 WIB)
- M 1,9 (pukul 18.28.54 WIB)
- M 3,0 (pukul 07.38.32 WIB)

Sesar Pembangkit Gempa

Daryono mengatakan, terkait sumber pembangkit Gempa Batang M 4,4 yang merusak puluhan rumah pada beberapa hari lalu, beberapa pengamat kebencanaan menduga bahwa gempa Batang-Pekalongan dipicu oleh aktivitas Sesar Kendeng-Baribis khususnya Segmen Pekalongan.

"Kenyataannya bahwa segmen Sesar Pekalongan memiliki mekanisme sumber sesar naik (thrusting), padahal gempa Batang yang terjadi terdeformasi oleh sesar aktif dengan mekanisme mendatar/geser (strike-slip)," ucapnya.

Menurutnya, terkait hal ini, maka peta tektonik Pulau Jawa (lama) menurut Situmorang et al. (1976) telah mengidentifikasi keberadaan sistem sesar dengan mekanisme mendatar mengiri (sinistral) di wilayah Batang-Pekalongan.

"Jika kita amati di peta maka lokasi episenter gempa kemarin tampak tepat terletak di jalur sesar geser mengiri di Batang. Jadi Gempa Batang diyakini bukan dipicu Sesar Kendeng-Baribis segmen Pekalongan," jelasnya.

(jbr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads