Bimas Islam Kemenag RI bersama Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI akan menggelar acara Lebaran Anak Yatim 2024. Momentum ini berkaitan dengan peringatan Idul Yatama atau Hari Raya Yatama atau Lebaran Anak Yatim setiap tanggal 10 Muharam.
Lebaran Anak Yatim ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Indonesia dalam rangka Tahun Baru Islam. Berikut informasi acara Lebaran Anak Yatim 2024 oleh Kemenag RI.
Jadwal Acara Lebaran Anak Yatim 2024 Kemenag
Dikutip dari laman Instagram resminya, Bimas Islam Kemenag RI beserta Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI mengadakan acara ' Kick Off Kolaborasi Program Pemberdayaan Zakat dan Wakaf 2024 & Lebaran Yatim 2024 "Berbagi Cinta Berlimpah Berkah" '.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara tersebut dilaksanakan pada:
- Hari, tanggal: Selasa, 16 Juli 2024
- Lokasi: Aula H. M. Rasjidi Kementerian Agama, JI. Μ.Η. Thamrin No.6, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Rangkaian Acara Lebaran Anak Yatim 2024 Kemenag
Berikut daftar kegiatan saat acara Lebaran Anak Yatim 2024 Kemenag RI.
- Penyaluran Bantuan Kepada Yatim & Difabel dan dicatatkan dalam MURI;
- Kick Off Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat, Kampung Zakat, dan Inkubasi Wakaf Produktif;
- Launching Program Kota Wakaf;
- Soft Launching Gerakan Wakaf Uang ASN bersama BWI;
- Penandatanganan PKS Kolaborasi Lembaga;
- Mini Expo Produk Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Menurut catatan detikcom, Idul Yatama atau Lebaran Anak Yatim berawal dari kebiasaan atau tradisi masyarakat sejak dulu kala yang kerap menyantuni anak yatim, setiap tanggal 10 Muharam. Tradisi ini biasa dirayakan masyarakat di Indonesia.
Keutamaan Menyantuni Anak Yatim
Dilansir situs NU Online, amalan menyantuni anak yatim dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW karena keutamaan bulan Muharram dan keutamaan menyantuni yatim sendiri. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an:
وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرً
Artinya, "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan." (QS. Al Insan [76]:8).
Selain itu, keutamaan menyantuni anak yatim ini telah dipesankan oleh Rasulullah SAW:
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلَّا لِلَّهِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٌ وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيمَةٍ أَوْ يَتِيمٍ عِنْدَهُ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ وَفَرَّقَ بَيْنَ أُصْبُعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
Artinya, "Abu Umamah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, "Barang siapa mengusap kepala yatim semata-mata karena Allah, maka setiap rambut yang ia usap memperoleh satu kebaikan. Barang siapa berbuat baik kepada yatim di sekitarnya, maka ia denganku ketika di surga seperti dua jari ini." Nabi memisahkan dua jarinya; jari telunjuk dan jari tengahnya." (HR Ahmad).
(kny/jbr)