Saat Pimpinan KPK Bilang Pegawai Judi Online 'Iseng hingga Nganggur'

Saat Pimpinan KPK Bilang Pegawai Judi Online 'Iseng hingga Nganggur'

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 13 Jul 2024 12:13 WIB
Gedung baru KPK
Gedung KPK (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

KPK menemukan sejumlah pegawai KPK terlibat judi online (judol). Namun apa kata pimpinan KPK? Menurut salah satu pimpinan KPK, para pegawai bermain judi online karena faktor iseng dan sedang menganggur alias tidak ada kerjaan.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di kantornya saat diwawancarai pada Selasa, 9 Juli 2024. Alex bahkan mengatakan transaksi judi online yang melibatkan pegawainya itu masih terbilang kecil.

"Jadi sebenarnya ya, relatif kecil ya, yang mungkin sebagian besar juga kebanyakan ya itu tadi Rp 100-300 ribu. Mungkin pas lagi iseng kali ya menganggur, bengong main gitulah," kata Alex pada saat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Alex, transaksi judi online pegawai KPK terbesar mencapai Rp 74 juta. Angka itu dari 300 kali transaksi.

"Jumlahnya sebetulnya jumlahnya nggak besar, ada yang cuma Rp 100 ribu, yang paling gede itu Rp 74 juta, itu pun 300 kali transaksinya ya," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Saat itu, Alex mengungkapkan ada 17 orang yang terlibat judi online. Namun hanya delapan orang yang masih tercatat pegawai KPK, sisanya sudah tidak bekerja lagi di KPK.

Simak Video 'Cara Kerja Judol di Jakbar Retas 855 Situs Pemerintah-Kampus untuk Iklan':

[Gambas:Video 20detik]



Total Transaksi Judi Online Rp 111 Juta

Adapun jumlah transaksi judi online dari para pegawai KPK itu sebesar Rp 111 juta. Jumlah ini dihitung dari jumlah 17 orang.

"Jadi jumlah transaksinya secara total dari 17 tadi itu, Rp 111 juta jumlahnya ya," ungkapnya.

Alex mengatakan pihaknya saat itu belum meminta klarifikasi dari yang bersangkutan. Sekali lagi, Alex mengatakan itu hanya keisengan pegawai saja.

"Kami belum mengklarifikasi kapan dia melakukan itu kan, kalau udah tahun lalu sekarang udah nggak, ya sudahlah ngapain ya itu tadi kan karena iseng saja gitu, jadi prinsipnya itu," tuturnya.

Pegawai KPK: Sopir-Urusan Dalam

Masih pada waktu yang sama, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto juga membenarkan temuan pegawai KPK terlibat judol itu. Pegawai yang main judi online itu mulai sopir hingga pegawai urusan dalam.

"Di antaranya sopir, pegawai urusan dalam, mereka sudah tidak di situ," kata Hadi seusai rapat koordinasi penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 di Medan.

Hadi menjelaskan nilai transaksi pegawai KPK yang bermain judi online itu bervariasi. Nilai transaksinya kisaran Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu.

"Nilai transaksinya kalau saya lihat memang bervariasi. Kalau pegawai itu rata rata hanya coba-coba, sekali tiga kali, ada Rp 300 ribu, ada juga yang Rp 400 ribu, bervariasi seperti itu, dan mereka bermain sampai 35 kali dan tidak begitu besar," jelas Hadi.

Deposit Judol Rp 16 Juta

Selain itu, Jubir KPK Tessa Mahardhika juga pernah mengungkapkan total transaksi delapan orang yang masih berstatus pegawai KPK. Totalnya senilai Rp 16,8 juta.

"Riilnya untuk 8 orang pegawai KPK selama 2023 hanya sebesar Rp 16,8 juta," kata Tessa, Rabu (10/7).

Tessa menjelaskan, dari data transaksi judi online delapan pegawai KPK, terbesar ialah Rp 10 juta. Hal itu terjadi selama 2023 dengan 151 kali transaksi.

"Yang paling kecil adalah Rp 200 ribu dengan dua kali transaksi/frekuensi deposit. Total deposit tahun 2023 adalah Rp 16.872.500, dengan jumlah frekuensi deposito sebanyak 151 kali," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads