Jakarta - Kota Yogyakarta dilanda angin puting beliung yang merusak banyak bangunan dan pohon. Apa sebenarnya angin yang kerap ditemui di musim hujan itu?Angin puting beliung adalah angin yang bertiup secara memutar hingga menyentuh tanah. Angin yang berputar ini memiliki daya rusak yang cukup kuat.Berdasarkan riset
detikcom dari berbagai situs, Senin (19/2/2007), angin ini biasa ditemui di musim penghujan. Indonesia salah satu negara yang rawan terhadap terpaan angin puting beliung.Angin puting beliung juga disebut sebagai topan atau tornado, merupakan pusaran angin tropis yang terbentuk di sekitar laut katulistiwa. Angin puting beliung sering berhembus sejauh ribuan kilometer, menyapu sejumlah negara dan daerah dengan menimbulkan kerugian amat besarKebanyakan angin puting beliung memiliki kecepatan 175 km per jam dengan lebar hingga 75 meter. Angin ini biasa bergerak hingga berkilo-kilometer sebelum lenyap dengan sendirinya.Namun, ada juga angin puting beliung yang mempunyai kecepatan angin hingga 480 km per jam dengan lebar lebih daripada 1,6 km dan bergerak sejauh 100 km.Pada setiap musim masa peralihan (pancaroba), dari musim kemarau ke musim penghujan kerap terjadi angin puting beliung. Angin puting beliung merupakan ekornya awan. Dalam arti, ketika terjadi penumpukan awan ditambah dengan perubahan cuaca bisa menyebabkan terjadinya angin puting beliung.Puting beliung terjadi saat hujan bercampur petir serta angin yang kuat. Saat bergerak apapun yang disentuhnya pasti akan terlempar. Wajar jika bencana ini sering memakan korban.Hampir semua tempat di Indonesia rawan terhadap angin ini. Namun yang paling sering terjadi di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi dan Sumatera menjadi tempat yang rawan bagi terciptanya angin puting beliung ini. Pulau Jawa juga menjadi salah satu wilayah yang sering dihantam angin itu.Mengingat daya rusaknya yang cukup kuat, masyarakat Indonesia harus mewaspadai angin ini. Terlebih lagi saat ini masih musim hujan, di mana angin ini tumbuh subur. Bencana angin ini yang paling hebat di bumi ini terjadi di kawasan Laut Karibia, Teluk Bengala, Asia Tenggara dan Tiongkok. Disusul Amerika Tengah, Amerika Serikat, Jepang dan India akibat dampak dari Samudera Atlantik Selatan. Menurut statistik, setiap tahun di seluruh dunia sedikitnya terjadi 80 kali lebih pusaran angin tropis di atas 8 knot. Dalam sejarah tercatat delapan kali bencana angin puting yang menelan korban di atas 100.000 orang tewas.Bencana angin puting beliung yang besar dalam sejarah antara lain: angin puting beliung di Kalkuta, India pada tahun 1737, diperkirakan menelan korban 300.000 orang tewas. Angin puting beliung yang melanda Galveston, Amerika pada September 1900 menghancurkan seluruh kota dan menelan korban 6,000 orang tewas, dianggap sebagai angin puting beliung yang paling berbahaya dalam sejarah Amerika. Angin puting beliung Bengala yang terjadi pada November tahun 1970 menyapu seluruh Bangladesh, 300.000 orang tewas, kerugian ekonomi tak dapat dihitung, merupakan bencana angin puyuh -biasa angin puting beliung disebut- yang terbesar di dunia abad ke-20. Angin puting beliung Darwin, Australia Desember tahun 1974 meluluhlantakkan seluruh kota menjadi tumpukan puing, untung korban tewas hanya 49 orang. Angin puting beliung Honduras bulan September tahun 1974, mengakibatkan 11.000 orang tewas dan 600.000 orang kehilangan tempat tinggal.
(mar/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini