Angpao, Berat Jodoh dan Xin Nien Kuai Le

Angpao, Berat Jodoh dan Xin Nien Kuai Le

- detikNews
Minggu, 18 Feb 2007 11:18 WIB
Jakarta - Tahun Baru Cina atau Imlek yang jatuh Minggu (18/2/2007), tidak disia-siakan warga keturunan Tionghoa. Beberapa tradisi mereka lakukan untuk menyambut tahun babi api 2558 kali ini. Mulai dari kumpul bareng keluarga, bagi-bagi angpao hingga pasang hiasan rumah."Keluarga besar pasti ngumpul semua kalau Imlek, itu wajib," kata Elizabeth Swanti (24) alias Lilis, warga Surabaya yang bekerja di Jakarta, pada detikcom.Tradisi Imlek untuk warga Tionghoa, menurut Lilis, lebih kental dibanding lebaran atau natal. Pekerja kreatif ini sampai rela cuti dan pulang kampung ke Surabaya dari tanggal 4 Februari lalu untuk mempersiapkan dan menyambut Imlek.Selain berkumpul, biasanya keluarga besarnya makan bersama pada malam hari menjelang Imlek. Keluarga Lilis mempunyai hidangan wajib yaitu Mi Soa, sejenis bihun yang terbuat dari tepung sagu. Selain itu ada telor yang kulitnya dibalur warna merah."Namun keesokan harinya, harus bangun pagi untuk menyambut tahun baru dan berdoa," tutur warga Tionghoa generasi kesepuluh ini. Lain lagi Dian (23) yang juga merayakan Imlek tiap tahun. Namun keluarga Dian tidak mempunyai masakan khusus untuk dihidangkan di pada acara makan bersama yang diadakan malam nanti."Yang penting kumpul sama keluargalah," ujar lajang pekerja media ini.Namun, Lilis dan Dian sepakat bahwa hidangan yang harus ada sebagai syarat perayaan Imlek kalau makan bersama adalah anggur dan arak."Kalau keluarga Cina biasanya memang minum anggur dan arak," ungkap Lilis.Berdoa dan ZiarahSelain makan bersama yang tak lupa dilakukan adalah berdoa dan ziarah ke makam leluhur."Sembahyang arwah untuk leluhur, ke klenteng atau bisa ke rumah abu, juga makam," jelas Lilis.Beberapa gereja, menurut Lilis, biasanya juga ada yang mengadakan misa Imlek seperti gereja Katolik tempatnya biasa sembahyang. Sementara itu Dian bersembahyang di kelenteng Boen Tek Bio, Tangerang, Sabtu kemarin."Orang Cina punya kepercayaan agar diberi berkah oleh dewa matahari atau dewa hujan," tutur gadis manis ini.Hiasan Wajib dan AngpaoBila Natal harus ada pohon Natal, maka ada juga hiasan yang harus ada waktu Imlek, walaupun itu tergantung tradisi masing-masing keluarga."Harus ada lampion, dan fung ling. Kalau tidak, bisa bawa sial," ujar Lilis.Lampion, menurutnya, harus ada untuk hiasan dalam rumah yang melambangkan kesejahteraan keluarga. Sedangkan fung ling, semacam genta angin untuk mengusir chi (energi) jahat. Sementara keluarga Dian, malah tidak memasang hiasan itu di rumahnya.Tradisi bagi-bagi angpao juga ditunggu-tunggu selama Imlek. Biasanya yang membagi angpao ini adalah orang-orang yang sudah menikah kepada orang yang belum menikah."Biarpun sudah tua tapi kalau belum menikah ya tetap dapat, bisa Rp 20 ribu sampai Rp 150 ribu, tergantung yang ngasih," ujar Dian.Lilis menuturkan, angpao yang berarti bungkusan merah tidak boleh diberikan oleh orang yang belum menikah, nanti bisa berat jodoh."Kalau yang belum nikah, mau kasih duit ya dikasih aja, tidak ditempatkan dalam angpao, dalam amplop putih juga nggak apa-apa," tutur gadis berkacamata ini.Gong Xi Fat Choi Atau Xin Nien Kuai Le?"Ucapan yang bener bukan Gong Xi Fat Choi tapi Xin Nien Kuai Le, tolong diluruskan ya...," tukas Lilis.Gong Xi Fat Choi menurut Lilis berarti selamat banyak rezeki. Sedangkan Xin Nien Kuai Le berarti selamat tahun baru dan bahagia.Namun, Dian mengatakan bahwa ucapan Gong Xi merupakan kata kunci kalau mau meminta angpao."Gong Xi..Gong Xi..itu kata kuncinya," ujar Dian. (nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads